TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dua klub perwakilan Indonesia di ajang Piala AFC 2019, Persija Jakarta dan PSM Makassar mengajukan perubahan jadwal laga penyisihan Grup.
Kedua klub mengajukan hal tersebut lantaran adanya pertandingan yang berbenturan dengan momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Dalam hal ini Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Baca: PSM Lakoni Latihan Terakhir di Makassar Sebelum ke Singapura
Baca: Jadwal Lengkap Piala Presiden 2019: Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya dan PSM Makassar
Dilansir dari bolasport.com, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengubah jadwal laga Persija Jakarta kontra Ceres Negros pada fase grup ajang Piala AFC 2019.
Laga matchday keempat Persija Jakarta kontra Ceres Negros di fase grup Piala AFC rencana awalnya bakal digelar pada 16 April 2019.
Namun, karena berbenturan dengan gelaran Pemilihan Presiden 2019 pada 17 April, Persija meminta kepada AFC untuk menjadwal ulang pertandingan tersebut.
Persija pun berkomunikasi dengan PSSI untuk menjembatani niatan perubahan jadwal ini kepada AFC.
Akhirnya AFC resmi menerima permintaan Persija dengan membalas surat kepada PSSI yang ditujukan kepada Sekjen Ratu Tisha.
Laga tersebut pun digeser ke tanggal 23 April 2019.
"Setelah mempertimbangkan permintaan ini dan berkonsultasi dengan pihak broadcaster AFC, dengan ini kami memutuskan untuk mengabulkan," tulis surat balasan AFC kepada PSSI tertanggal 23 Februari 2019.
Selain laga tersebut, AFC juga menyetujui perubahan jadwal Persija kontra Becamex Binh Duongpada partai perdana Piala AFC.
Laga yang dijadwalkan digelar pada Selasa (26/2/2019) semula bakal digelar pukul 18.30, namun diubah ke pukul 15.30 WIB.
Sementara itu kondisi berbeda dialami oleh PSM Makassar.
Sekretaris PSM, Widya Syadzwina, yang dikonfirmasi, Minggu (24/2/2019), mengatakan bahwa tak akan ada perubahan jadwal bagi PSM.
Padahal di laga keempat PSM menghadapi Kaya Iloilo FC (Filipina), bertepatan dengan tanggal pencoblosan yakni, 17 April 2019 mendatang.
Wina sapaan Widya Syadzwina menuturkan bahwa terdapat sejumlah perbedaan antar Persija dan PSM sehingga diputuskan tak ada perubahan untuk jadwal awal.
"Kalau Persija di match keempatnya tanggal 16 itu yang berganti jadwal karena Persija bermain di kandang, sementara kita (PSM) harus bermain tandang di Filipina," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa AFC sempat memberikan tawaran untuk memajukan jadwal di laga keempat tersebut dari 17 April ke tanggal 23 atau 24 April.
"Tetapi kami dari manajemen juga memperhitungkan persiapan tim, kalau dimajukan tanggal 23 atau 24 April, tim kemungkinan akan kecapean karena di tanggal 30 April kita harus main lagi di Indonesia lawan Home United, waktu istirahat sangat minim," tambahnya.
Terancam Golput
Setelah kepastian tak adanya perubahan jadwal, manajemen PSM pun berusaha agar para pemain dan official tetap bisa mencoblos nantinya.
Beberapa asumsi awal yang bisa dilakukan semisal melakukan pencoblosan di Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina, layaknya warga Indonesia yang berdomisili di negara itu.
Tetapi nampaknya hal itu juga bakal sulit terwujud.
Wina menerangkan bahwa Kaya Iloilo FC memilih menjamu PSM di Panaad stadium, yang terlekat di Kota Bacolod.
"Masalahnya adalah kita tidak bermain di Manila, karena setahu saya satu-satunya stadion yang terverifikasi di Filipina itu adalah Panaad stadium yang terletak di Kota Bacolod, sementara lokasi Bacolod ini berbeda pulau dengan Manila, kita transit di Manila baru menyeberang kapal ke Bacolod baru kan Kedubes itu ada di Manila," terangnya.
Meski begitu Wina menambahkan bahwa manajemen PSM tetap terus berkoordinasi dengan PSSI dan AFC terkait dengan situasi ini agar para pemain dan official PSM tetap bisa menyalurkan hak suaranya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Baca: TERPOPULER: Diperiksa Soal Video Dukungan Jokowi-Maruf, Camat ‘Kencing-kencing di Bawaslu Sulsel