TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Rumah Muhammad Alimin Rahmatullah (17 tahun) di Dusun Kaledupaya Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, dipenuhi sanak keluarga, Jumat (15/2/2019) malam.
Pelajar SMK Somba Opu Kabupaten Gowa itu kini terbaring tak bernyawa. Tubuhnya ditutupi dengan kain kafan berwarna putih.
Muhammad Alimin Rahmatullah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya, Jumat (15/2/2019) siang tadi. Ia gantung diri dengan memakai tali jemuran ibunya.
Ibunda Alimin, Murliati (45), menduga anaknya mengalami depresi usai terlibat kecelakaan dengan anggota TNI AD, Kamis (14/2/2019) kemarin. Kasusnya ditangani Pos Lantas Sungguminasa.
Murliati, mengaku sempat menegur anaknya usai mengetahui kejadian itu. Mereka berencana menemui anggota TNI tersebut hari ini untuk membicarakan kasus laka tersebut.
Nahas, Alimin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri sebelum menemui anggota TNI tersebut. "Kami berencana menemui, tapi Alimin ternyata gantung diri," kisah Murliati kepada Tribun Timur.
"Kemarin saya sempat tegur. Karena baru-baru pi dia buat masalah waktu jual hp yang saya berikan. Saya dikasih masalah lagi dengan kecelakaan," terang Murliati.
Dugaan depresi ini diperkuat dengan peninggilan surat wasiat yang ditinggalkan Alimin. Isinya menyampaikan permonohan maaf Alimin ke ibu dan kakaknya.
Surat ditulis dengan tulisan tangan. Di bagian bawah tertera nama dan tanda tangan Alimin. Surat wasiat itu diduga ditulis Alimin sebelum mengakhiri hidupnya.
"Buku wasit yang ditinggalkan korban berisi pesa permintaan maaf ke Ibunya," kata Kanit Reskrim Polsek Pallangga Polres Gowa Ipda Muhammad Ali kepada Tribun Timur.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95