Warga Merasa di PHP, Begini Penjelasan Lurah Bonto Atu Terkait Bedah Rumah

Penulis: Edi Hermawan
Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Hasan melakukan pengerjaan bedah rumah milik warga Binaannya kurang mampu diKampung Bonto Jaya, Lingkungan Tabang, Kelurahan Putabangun, Kecamatan Bontoharu.

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Salah satu warga miskin yang tinggal di Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Syamsuddin Kaloko (50) merasa di beri harapan palsu (PHP) pemerintah setempat.

Hal itu usai dirinya didata oleh pihak kelurahan sebagai penerima bantuan bedah rumah. Namun tidak kunjung pasti kapan rumahnya dibedah.

Padahal, dia tinggal pada rumah yang sudah memprihatinkan. Dengan kondisi yang telah hampir rubuh.

Baca: Putus dari Reino Barack, Luna Maya dan Ariel NOAH Saling Sapa Lewat Telepon, CLBK?

Baca: Luna Maya Tiba-tiba Salah Tingkah Bahkan Sampai Emosi saat Ditelepon Ariel Noah, Kok Bisa? Cek Video

Baca: BEM AKN Sidrap Turut Awasi Pemilu 2019

Menanggapi hal tersebut, Lurah Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Arfah Yulianto langsung angkat bicara.

Dia menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman terkait aduan warganya itu, karena program benah rumah dimaksud baru akan dilakukan Tahun 2019 ini.

"Saya sudah konfirmasi staf yang kesana saat itu bersama ketua RW. Tidak benar kalau ada pemberitahuan pengosongan segera, tapi yang disampaikan hanya diminta bersabar karena sudah diusulkan dan Insya Allah akan terealisasi di 2019," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Kamis (10/1/2019).

Menurutnya, benah rumah dimaksud adalah kegiatan pendukung dana Kelurahan Tahun Anggaran (TA) 2019 yang diusulkan ke Pemda melalui Bappeda Bantaeng.

Baca: Longsor, Jalan Poros Mamasa di Desa Posipadang Sempat Tertutup

Baca: Sekretariat DPD PKS Luwu Utara Dibobol Maling, 4 HP Tim Survei Partai Raib

Baca: VIDEO: Suasana Penertiban Lapak PKL di Jl AP Pettarani Makassar

Kegiatan pendukung kelurahan tersebut dialokasikan untuk masing-masing kelurahan dengan total Rp 370.138.000.

"Itu terdiri dari beberapa item kegiatan. Diantaranya peningkatan kualitas rumah masyarakat berpenghasilan rendah atau rehab rumah," tambahnya.

Namun demikian, karena kondisi rumah bersangkutan sudah sangat mendesak untuk direhab, maka pihaknya mengusulkan kembali melalui Baznas Bantaeng untuk TA 2019.(*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

 

Berita Terkini