Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tahun 2018 akan berakhir beberapa jam lagi, menuju Tahun Baru 2019.
Pada momentum pergantian tahun ini, setiap orang memiliki resolusi 2019, atau rencana-rencana yang akan diwujudkan tahun depan, tak terkecuali Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI.
Deng Ical, sapaan akrab Wakil Wali Kota Makassr mengatakan, tahun 2019 akan menjadi tahun yang sangat strategis, apalagi tahun depan menjadi tahun terakhir masa jabatannya.
Baca: Pemilu 2019 Diharap Lahirkan Pemilih Cerdas di Gowa
Baca: Kapolres Majene Minta Seluruh Unsur Jaga Keamanan Malam Tahun Baru 2019
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Bupati Jeneponto Iksan Iskandar
"3019 adalah harapan, 2019 menjadi tahun yang sangat strategis. Akhir dari RPJMD dan masa amanah kami bersama Pak Danny Pomanto " kata Deng Ical, Senin (31/12/2018).
Menurut Deng Ical, dalam konteks ekonomi makro sudah cukup maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 8,44 persen, pendapatan perkapita yang menembus di atas Rp100 juta pertahun.
"HDI dan indeks kebahagiaan yang cukup membanggakan. Di balik berbagai kemajuan yang telah diraih bersama, tentunya menjadi prestasi kita semua," ucapnya
"Pemerintah dalam hal ini eksekutif dan
legislatif, masyarakat, serta pengusaha dan semua komponen masyarakat Makassar, izinkan kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya di balik keberhasilan tersebut, tentunya banyak masalah yang belum terselesaikan," tambah Deng Ical.
Beberapa masalah tersebut, kata Deng Ical antara lain kemacetan, sampah, pengangguran, keamanan, dan banyak lagi masalah yang akan diselesaikan bersama, sesuai dengan tugas dan porsi masing-masing.
"Kami selalu menyampaikan salah satu clue pendekatan pembangunan Makassar sebagai Somber dan Smart City, adalah semua masyarakat memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis, sama pentingnya dengan porsi dan level yang berbeda," imbuhnya.
Lanjut Deng Ical, partisipasi menjadi hal yang sangat urgent dan menentukan keberhasilan bersama untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk maraknya bencana yang terjadi di Indonesia.
"Maka kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk segera mengambil peran dan berpartisipasi dalam menyiapkan konsep dan porsi partisipasi, termasuk dalam antisipasi dan penanggulangan bencana," kata dia. (*)