Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Puluhan dokter dan perawat RSUD Salewangang Maros, menggelar aksi mogok kerja sebagai bentuk protes kepada manajemen, yang dinilai buruk, Senin (17/12/2018).
Plt Direktur RSUD Salewangang, Maryam Haba, meminta kepada dokter supaya membahas persoalan rumah sakit dengan baik dan tanpa harus mengorbankan hak pasien.
Menurutnya, semua permasalahan yang dikeluhkan oleh dokter, sudah pernah dibahas oleh Dewan Pengawas RSUD.
Baca: Pemain Asing Jebolan Eropa Beri Kode, Siapa Dapat Kontraknya? Persija, Persib, PSM Atau Persebaya?
Baca: Hasil & Cuplikan Gol Liverpool vs Manchester United dan Klasemen Lengkap Liga Inggris
Baca: Lihat Wajah Bella Saphira Tanpa Makeup Akui Tak Bisa Menawan, Netizen Langsung Ramai
Baca: Terungkap! 6 Fakta Perusakan Baliho Partai Demokrat, 1 Pelaku Ditangkap hingga Reaksi SBY dan AHY
Baca: Ini 4 Langkah Mudah Baca Pesan WhatsApp yang Sudah Dihapus Pengirimnya, Bisa Jawab Rasa Penasaranmu
Baca: Pemain Asing Jebolan Eropa Beri Kode, Siapa Dapat Kontraknya? Persija, Persib, PSM Atau Persebaya?
Baca: Hasil & Cuplikan Gol Liverpool vs Manchester United dan Klasemen Lengkap Liga Inggris
Baca: Lihat Wajah Bella Saphira Tanpa Makeup Akui Tak Bisa Menawan, Netizen Langsung Ramai
Baca: Terungkap! 6 Fakta Perusakan Baliho Partai Demokrat, 1 Pelaku Ditangkap hingga Reaksi SBY dan AHY
Baca: Ini 4 Langkah Mudah Baca Pesan WhatsApp yang Sudah Dihapus Pengirimnya, Bisa Jawab Rasa Penasaranmu
"Tuntutan itu, semuanya sudah pernah kita bahas melalui dewan pengawas. Kami berharap masalah ini tidak mengganggu pelayanan. Kami menganggap itu hak para dokter. Soal tuntutannya kami serahkan ke pak Bupati," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Maros tersebut menyampaikan, tuntutan reformasi dan restrukturisasi manajemen RSUD Salewangang, diserahkan ke Bupati Maros untuk ditindaklanjuti.
Maryam juga menyatakan bersiap jika tuntutan restrukturisasi tersebut dipenuhi oleh Bupati Maros.
"Kalau soal tuntutannya, itu kebijakan Pak Bupati. Itu kewenangan beliau untuk melaksanakannya. Yang jelasnya kami siap jika tuntutan dipenuhi," katanya.
Terkait tunturan P3RS, Maryam mengatakan, hal tersebut sudah masuk sebagai dana pengelola. Hal tersebut berdasarkan aturannya Permenkes.
Dokter aksi lantaran manajemen rumah sakit dinilai tidak transparan dan akuntabel.
Manajemen dinilai curang pada pembagian BPJS hingga dugaan penyelewengan anggaran kesehatan.
ya.
Baca: Driver Ojol Beli Mini Cooper Rp 12 Ribu di Bukalapak, Ternyata Segini Harga Asli Mobil Mewah Itu
Baca: Perjuangan Arini Subianto Jadi Orang Terkaya di Indonesia dan Suami Tewas Kecelakaan Tragis