Motor Mahasiswi Dicuri Depan Kampus Unismuh, Begini Penjelasan Petugas Keamanan

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf khusus Keamanan dan Kemahasiswan kampus Unismuh Makassar, Harto Imayadudin (53), ditemui, Selasa (4/12/2018).

TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus pencurian motor dialami Jumarni (23), mahasiswi Fakuktas Teknik Unismuh Makassar.

Kasus pencurian itu terjadi saat Jumarni memarkir motornya di depan Kampus Unismuh Makassar, Sabtu (1/12/2018) siang.

Usai memarkir motornya, Jumriani pun bergegas berjalan masuk ke dalam kampus.

Berselang beberapa saat, aksi pencurian yang diduga melibatkan dua orang pelaku itu pun terjadi.

Hal itu diketahui dari hasil rekaman CCTV yang terpasang di sekitar areal kampus.

Baca: Unit Resmob Polres Tana Toraja Identifikasi TKP Pencurian di Toko Handphone Rantepao

Baca: Ekspor Sepeda Motor Yamaha Sudah Tembus 1,5 Juta Unit, Diapresiasi Jokowi

Baca: Mabuk Gorilla, Steven Tabrak Dansat Brimob Sulsel Ini Fakta-faktanya Bagaimana Nasib Steven?

Baca: Berikut Agenda Bupati Luwu Utara Sepanjang Hari Ini

Akibat kejadian itu, motor yamaha Mio J Sporty warnah biru putih, bernomor polisi DD 2263 XF, milik Jumarni, raib dibawa kabur pencuri.

Lalu bagaimana sistem kemanan kampus Unismuh Makassar?

Selasa (4/12/2018) siang, awak TribunTimur.com, berkesempatan mewawancarai Staf khusus Keamanan dan Kemahasiswan kampus Unismuh Makassar, Harto Imayadudin (53).

Menurut Harto Imayuddin, apa yang dialami Jumarni, adalah bentuk kelalaian mahasiswa saat memarkir kendaraan.

Pasalnya, menurut Harto sapaan Harto Imayuddin, pihaknya hanya bertanggungjawab memantau keamanan dalam lingkungan atau areal kampus.

"Hasil rekaman CCTV yang saya lihat dari pemantauan saya, sesungguhnya itu adalah di luar areal kampus. Tetapi, kita pihak keamanan kampus tentunya tetap bertanggungjawab untuk membantu pihak kepolisian khususnya Polsek Rappocini di dalam mengungkap kasus ini," ujar Harto.

Menurut Harto, ada 11 CCTV atau kamera pengintai yang terpasang untuk memantau situasi keamanan di dalam areal kampus Unismuh Makassar.

Selain prangkat kamera CCTV, menurut Harto, sistem keamanan kampus Unismuh Makassar juga melibatkan belasan petugas security.

"Khusus security saja yang jaga mulai jam 8 pagi sampai jam 8 malam itu ada 14 orang, diluar yang menjaga portal otomatis yang jumlahnya enam orang," ujarnya.

Tugas dari 14 security yang bertugas, menurut Harto, untuk melakukan pemantauan keamanan di setiap aral kampus.

"Khusus enam orang petugas penjaga portal itu bertugas memeriksa STNK mahasiswa yang hendak keluar kampus," ungkap Harto.

Dengan sistem keamanan itu, pihaknya pun mengaku telah menghimbau mahasiswa agar memarkir kendaraannya di dalam areal kampus.

Lalu apa penyebab mahasiswa masih enggan memarkir kendaraannya di dalam areal kampus?

Menurut Harto, mahasiswa yang masih memilih memarkir kendaraanya di luar areal kampus biasanya tidak ingin diperiksa kelengkapan surat kendaraannya.

"Ada kekhawatiran mahasiswa, misalnya kalau memarkir kendaraan dalam kampus kita diperiksa kendaraannya, dicatat, ini yang menjadi kendala memang buat kita," terang Harto.

Namun, Harto tidak menampik, kondisi parkiran dalam areal kampus Unismuh Makassar, kurang memadai untuk menampung kendaraan para mahasiswa.

"Kalau kondisi parkiran memang (kurang memadai). Tapi yang paling utama simplenya mereka (mahasiswa), ini yang kejadian ini kan simplenya saja dia lihat. Dia (Jumarni) mau masuk ke lab, dia simpan saja kendaraannya di dekat lab, di luar pagar," ungkap Harto.

Kasus yang dialami Jumarni kini telah dilaporkab ke polisi dan dalam penanganan Polsek Rappocini, Makassar.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Berita Terkini