Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Siapa PJ Wali kota Makassar, disaat masa jabatan Wali kota Makassar habis pada April 2018? Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah sebagai pemimpin tertinggi pemerintah provinsi Sulawesi Selatan saat ini mulai menggodok sosok tersebut.
Selasa (27/11), Nurdin Abdullah mengatakan melihat kondisi kota Makassar, dibutuhkan sosok pejabat yang tegas dan inovatif.
Ia pun berharap, sosok Pj Walikota Makassar nanti bisa menata fasilitas publik, seperti trotoar yang disalahgunakan oleh pedagang kaki lima, bahu jalan dimanfaatkan jadi parkir liar, dan minimnya fasilitas parkir.
Baca: BREAKING NEWS: Terjadi Kecelakaan di Jl Pahlawan, Jeneponto! Roda 4 Lawan Roda 4
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Adi Saifullah Putra, Founder Mall Sampah
Baca: Umar Pimpin Sertijab Wakapolda Sulsel di SPN Batua
Namun yang paling mendesak kata Nurdin adalah, sosok Pj Walikota harus menyelesaikan persoalan kawasan Masjid Al Markas Al Islam yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL).
"PJ Walikota harus punya inovasi, yang bisa melahirkan perindustrian, tempat parkir, pokoknya tidak ada lagi pedagang kaki lima di trotoar di kawasan Masjid Al Markas. Itu jangan lagi ada," tegasnya.
Nurdin pun mengaku bahwa pemerintah setempat harusnya malu dengan kota -kota lainnya di Indonesia, seperti do Surabaya yang tertata dan bersih.
"Kita malu loh, kita ke Surabaya kita lihat kotanya rapi. Makanya siapa yang mengaku bisa ya, kita tunjuk," kata NA.
Di Pemprov Sulsel beberapa orang yang diyakini mampu memimpin Makassar dalam masa transisi hingga pelaksanaan Pilkada Walikota Makassar pada 2020.
Diantara pejabat kata Nurdin, seperti Kadisdik Sulsel Irman Yasin Limpo (None), Kabiro Humas dan Protokol Devo Khaddafi, dan banyak lagi.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: