Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Program USAID Jain dalam menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir (neonatal) di Sulsel terus digenjot.
Setelah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau ikatan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Sulsel.
Kini, lembaga sosial asal Amerika ini kembali melibatkan media yang ada di kota Makassar untuk satu sepemahaman dan misi untuk menuntaskan issu soal kematian ibu dan anak.
Baca: Phinisi Hospitality Fair Resmi Dibuka di Mal PIPO
Baca: Jadwal dan Link Live Streaming Hong Kong Open 2018 Hari Ini, Nonton Live Marcus Gideon/Kevin Sanjaya
Baca: Dubes Arab Saudi Ungkap Kelakuan Habib Rizieq Selama di Arab Saudi
Baca: Direktur Serealia Kementan: Moga-Moga Bayu Tidak Amnesia dengan Kebijakanya Dulu
Regional Manager USAID Jalin di Sulawesi Selatan dr Willy Kumurur mengatakan peran media sangat besar dalam mengubah mindset masyarakat.
"Jadi ada nilai-nilai edukasi yang bisa disebarkan oleh media, seperti apa yang harus dilakukan jelang persalinan, dan tips yang lainnya," ujar Willy, saat ditemui di acara Focus Group Discussion, USAID Jalin dan Agensi Kehumasan MSL Indonesia, di Hotel Santika, Jl Sultan Hasanuddin, kota Makassar, Rabu (14/11/2018).
Lantas bagaimana peranan USAID Jalin?
USAID Jalin akan masuk disemua lini, baik pemerintah, swasta, atau pun masyarakat.
"Kami akan berkontribusi kepada semua. Tentunya satu untuk menurunkan angka dengan data real dilapangan," katanya.
Seperti halnya program pemerintah Dinkes Sulsel, yang melakukan perhatian khusus kepada daerah - daerah yang tinggi kasus kematian ibu dan anaknya.
Daerah yang dimaksud adalah, Gowa, Bone, Jeneponto Sinjai, Bulukumba, dan Pangkep.
Akhir tahun 2018, USAID Jalin kata Willy pun juga akan fokus ke enam daerah yang dimaksud.
"Karena telah ada daerah yang di rekomendasi oleh Dinkes. Artinya kami langsung melakukan pendampingan, bagaimana agar program kematian ibu dan anak bisa ditekan," katanya.
"Disana jumlah kematian cukup tinggi, dan ini juga menjadi referensi dari Dinas Kesehatan," Willy menambahkan.
Dari data Dinkes Sulsel, penyebab ibu dan bayi meninggal dunia rata-rata disebabkan karena hipertensi dan pendarahan.(*)
* Data Dinkes
- Kematian Ibu: 1 orang dalam kurung waktu tiga sampai empat hari.
- Kematian Bayi : 3 perhari.
- Total kematian Ibu di 2018: 102 hingga September 2018
- Total kematian bayi 2018: 870 orang hingga September 2018.
- Kematian Ibu 2017: 115
- Kematian Bayi 2017: 1059.
- Kematian Ibu 2016 : 156
- Kematian Bayi : 1183.
- Penyebab kematian : Hipertensi dan pendarahan.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: