Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Atmosfer persaingan Liga 1 Indonesia 2018 semakin memanas mendekati akhir musim.
Kompetisi hanya menyisakan laga di lima pekan terakhir, peluang tim yang bakal berebut gelar juara pun masih terbuka lebar.
Baca: Jelang Persebaya Vs PSM, Coach Robert Minta Pemain Tak Mudah Kehilangan Bola, Ini Alasannya?
Baca: Atap Stadion Barombong Selesai, Bisa Digunakan oleh PSM Makassar di 2020
Hingga pekan ke-29 ini setidaknya tiga tim teratas yakni PSM Makassar sebagai pemuncak klasemen.
Persib Bandung di posisi kedua dan Persija Jakarta di posisi ketiga masih sama-sama berpotensi saling gusur di posisi masing-masing.
PSM sebagai pemuncak klasemen kini mengumpulkan 53 poin sementara Persib terpaut empat poin atau kini mengoleksi 49 poin.
Sementara Persija mengoleksi 49 poin, hanya saja Macan Kemayoran diuntungkan lantaran masih menyisakan satu sisa pertandingan lebih banyak daripada pesaingnya.
Hanya saja mendekati akhir musim, persaingan di lapangan bukan hanya menjadi satu-satunya faktor yang akan menentukan gelar juara.
Sejumlah pihak terutama suporter masing-masing klub saling lempar opini atau isu terkait adanya upaya settingan juara Liga 1 musim ini.
Karena Sanksi
Penyebab utamanya yakni pasca Persib mendapatkan sanksi berat larangan bermain di kandang akibat meninggalnya salah satu suporter Persija.
Tak hanya itu berbagai persoalan lainnya pun mencuat dan terus bergulir yang pada intinya jika juara musim ini telah dipersiapkan untuk menjadi juara jauh hari sebelumnya.
Baca: Tak Peduli Hasil Persib dan PSM, Persija Jakarta Pasti Juara Liga 1 Jika Mampu Lakukan ini
Baca: Ingin Bawa PSM Juara Liga 1 2018, Ini Hal Penting yang Dilakukan Ferdinand Sinaga
Nah, soal kabar juara settingan tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PT Persaudaraan Sepakbola Makassar PSM, Munafri Arifuddin, pun angkat bicara.
Bahwa pihak yang melakukan hal tersebut adalah kelompok-kelompok yang ingin membawa kehancuran bagi sepakbola Indonesia.
Meskipun menurut Munafri Arifuddin hal tersebut kemungkinan besar sulit dilakukan dalam kondisi saat ini.
"Mau disetting mau diapa pun kita bermain saja, bermain dengan baik dan bermain sesuai aturan-aturan yang ada,” ujarnya.
Lanjut Appi, “bahwa settingan itu digelontorkan oleh sekelompok orang yang ingin melihat liga ini berjalan kurang baik.”
Baca: Targetkan PSM Juara Liga 1 2018, Appi Janjikan Tambahan Bonus ke Pemain
Baca: 2 Kabar Buruk Buat Fans Persib, Cidera Bauman dan Denda Inkyun, Hari Ini Mulai Latihan Lawan PSMS
“Tapi saya bilang justru kita yang harus memperbaiki ini, kita harus keluar dari upaya orang-orang yang mendiskreditkan liga ini," ujarnya.
Terlalu Banyak
Munafri mengatakan, “jika ada upaya setting saya pikir akan sangat susah, terlalu banyak hal yang harus disetting yang lainnya.”
“Seluruh pertandingan live dan dilihat jutaan mata dan dikontrol PSSI jadi hal seperti ini tidak usalah kita berpikir negatif," lanjutnya.
Lebih lanjut sebagai bos di tim PSM yang kini menjadi salah satu kandidat juara, Appi sapaan Munafri hanya menekankan ke timnya agar lebih fokus pada pertandingan.
Sebab menurutnya, isu semacam itu hanya untuk memecah konsentrasi semata. Bahkan isu ini sangat mengganggu.
"Mari kita berpikir positif mengarungi Liga ini. Jangan kita larut pada kondisi-kondisi yang akan memecah konsentrasi kita," tutupnya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: