Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat (Sulbar), merilis perkembangan nilai tukar petani (NTP) di Sulawesi Barat, selama bulan Oktober 2018 di Aula Kantor BPS Sulbar, Jl. Marthadinata, Kelurahan Simboro, Mamuju, Kamis (1/11/2018).
Berdasarkan data yang diperoleh TribunSulbar.com, NPT Sulawesi Barat sebesar 110,50%, turun sebesar 0,83 % dibandingkan NTP September 2018.
Baca: BLAK-BLAKAN Pilot Batik Air Bongkar Maintenance Pesawat Lion Air, Aman atau Tidak?
Baca: BRI Kanwil Makassar Target 23.547 Agen BRILink hingga Akhir Tahun
Baca: BREAKING NEWS: Ada Mayat Pria Ditemukan dalam Mobil di Jalan Perintis Kemerdekaan
Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subssektor tanaman pangan (NTP-P) 100,79%, subsektor holtikultura (NTP-H) 114,92%, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 117,82%, subsektor peternakan (NTP-T) 105,83% dan subsektor perikanan (NTN) 107,99 %.
"Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadi inflasi perdesaan di Sulbar pada Oktober 2018 sebesar 1,10%, yang secara umum dipicu sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan,"kata Kabid Distribusi BPS Sulbar Fredy Takaya, yang memimpin pers rilis.
Baca: DKPP Sidang Anggota Bawaslu Parepare
Inflasi Terjadi di 24 Provinsi
Fredy menjelaskan, inflasi di daerah perdesaan terjadi di 24 provinsi di Indonesia, dan tertinggi di Sumatera Barat sebesar 0,94 % dan terendah di DKI Jakarta sebesar 0,01%.
Sedangkan sembilan provinsi lainnya mengalami deflasi tertinggi di Maluku 0,73% dan terendah di Kepulauan Riau 0,04 %.
"Sulbar menempati urutan ke-19 dari 24 provinsi yang mengalami deflasi perdesaan,"ujarnya.
Untuk skala nasional, NTP bulan Oktober 2018 sebesar 103,02%, turun sebesar 0,14% dibandingkan bulan September 2018 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,35%.(*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: