Gempa dan Tsunami di Palu Donggala

Kemendikbud Temukan 2.731 Sekolah Terdampak Gempa Sulteng

Penulis: Ansar
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Palu setelah dilanda gempa dan tsunami.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, mengirim tim relawan ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk membantu korban gempa dan tsuanmi.

Kementrian telah membuka Pos Pendidikan, untuk mengkoordinasikan layanan dalam situasi darurat bagi para korban gempa.

Pos tersebut dipusatkan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Sulawesi Tengah.

Dari data sementara, ada 2.731 satuan pendidikan mulai dari PAUD sampai SMA yang terkena dampak di empat kabupaten, Sulawesi Tengah.

Pos Pendidikan akan memulai pendataan satuan pendidikan terdampak, termasuk siswa dan para guru.

Tenaga Tekhnis Kebencanaan Kembdikbud, Jamjam Muzaki mengatakan, tim akan mendata semua kebutuhan yang ada untuk kelas darurat, mulai tenda dan alat tulisnya.

"Kami ke Palu lewat jalur udara. Kami juga membawa relawan pengajar. Relawan ini juga dari non pemerintah," kata Jamjam melalui rilisnya, Rabu (3/10/2018).

Sembari mendata, tim membuka kelas darurat bagi para korban gempa. Tim akan fokus pada rehabilitasi dan pemulihan psikis bagi siswa yang menjadi korban gempa.

Selain itu, tim ini juga akan mengirim relawan mengajar ke sekolah darurat.

"Kita akan lebih fokus ke pumulihan psikis bagi korban. Karena kurikulum sekolah darurat memang bertujuan untuk itu dulu. Sistim penilaiannya juga pasti berbeda dari kurukulum normalnya," katanya.

Saat ini, tim Kemendikbud juga sedang mendistribusikan kebutuhan pendidikan untuk kelas darurat bagi korban gempa.

Mulai dari tenda hingga perlengakapan sekolah. Relawan pengajar juga sedang dikoordinasikan untuk segera diterjunkan ke beberapa wilayah yang terdampak.

Lembaga Non Pemerintah Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) juga mengirimkan relawannya untuk fokus pada pendidikan.

Kerlip fokus pada penanganan psikososial para penyintas usia anak, atau yang berhasil selamat bertahan dalam bencana tersebut.

"Kami gabung dengan Tim Kemendikbud untuk pos tim relawan yang ada di Palu. Nantinya sebelum relawan turun ke lapangan akan diberikan pelatihan terlebih dahulu " ujar Koordinator Kerlip Indonesia Timur, Bagus Dibyo Sumantri. (*)

Berita Terkini