Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Apa Itu Likuifaksi? Tanah Bergerak Usai Gempa Seperti di Palu, Ini Penjelasan dan Video Ilustrasinya

Sutopo menjelaskan, bahwa likuifaksi tersebut menyebabkan ratusan rumah yang berada di Perumnas Patobo seolah-olah tenggelam ke dalam lumpur

Editor: Ardy Muchlis
nurhadi
Polda Sulawesi Barat terus mengalirkan bantuan kemanusian untuk bagi para korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. 

TRIBUN-TIMUR.COM-- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pada gempa yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya menimbulkan peristiwa bernama likuifaksi.

Sutopo menjelaskan, bahwa likuifaksi tersebut menyebabkan ratusan rumah yang berada di Perumnas Patobo seolah-olah tenggelam ke dalam lumpur.

Likuifaksi adalah peristiwa yang mengubah tanah menjadi lumpur, seperti cairan. Sehingga tanah akan kehilangan kekuatannya dan menjadi 'lembek' atau cair.

Peristiwa tersebut dapat terjadi jika terdapat material lepas, berupa pasir dan lanau yang berada di bawah muka air tanah, yang memungkinkan ruang pori antar butir terisi air.

 

Dalam kasus yang terjadi Perumnas Patobo, likuifaksi disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Palu dan sekitarnya, pada Jumat (28/9/2018).

Tanah yang terlikuifaksi tidak dapat menahan berat apapun yang berada di atasnya, baik itu berupa lapisan batuan di atasnya maupun bangunan yang akhirnya mengakibatkan hilangnya daya dukung pada pondasi bangunan.

"Diperkirakan ratusan korban tertimbun material. Rumah komplek, rumah ini saat gempa kemudian muncul lumpur dalam massa dan volume yang besar," ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan, akibat likuifaksi diprediksi ratusan rumah dan korban tertimbun material lumpur, yang hingga saat ini masih dilakukan proses evakuasi oleh tim SAR gabungan.

"Kondisinya seperti ini, proses evakuasi sangat sulit. Kalau rumah tertimbun atau korban tertimbun longsor masih relatif mudah, tetapi dalam kondisi (likuifaksi) lebih sulit," ujar Sutopo.

Lantas apa itu Likuifaksi?

Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menyebut fenomena Likuifaksi adalah tanah yang kehilangan kekuatan akibat diguncang oleh gempa, yang mengakibatkan tanah tidak memiliki daya ikat.

"Guncangan gempa meningkatkan tekanan air sementara daya ikat tanah melemah, hal ini menyebabkan sifat tanah berubah dari padat menjadi cair," kata Hary saat berbincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Minggu(30/9/2018).

Hary menjelaskan fenomena likuifaksi tersebut sudah banyak terjadi di Indonesia.

"Sudah banyak terjadi (di Indonesia) seolah-olah rumah ditelan bumi,"ujar Hary.

Hal ini biasanya terjadi saat gempa pada daerah-daerah dengan tanah yang mengandung pasir dan air.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved