VIDEO: Begini Penampakan Pengungsian Elite Korban Gempa di Gondang Lombok Utara

Penulis: Mahyuddin
Editor: Nurul Adha Islamiah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-TIMUR.COM, LOMBOK - Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah dua bulan membangun kembali semangat hidup warga Utara Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kabupaten Lombok Utara merupakan satu dari tiga kabupaten yang mengalami kerusakan terparah pascagempa berskala 7.0 magnitudo.

Beberapa titik di Kabupaten Lombok Tengah dan Timur juga mengalami kerusakan di atas 80 persen.

Berbagai cara digalakkan relawan ACT untuk membantu korban gempa, mulai membagikan bantuan sandang dan pangan hingga perkampungan pengungsi berisi rumah berukuran kecil yang disebut Shelter.

Dari 217 posko ACT yang berdiri di titik gempa NTB, Integrated Community Shelter yang berada di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara adalah yang terbesar.

Pos pengungsian itu layaknya, perumahan yang memiliki fasilitas lengkap.

Ada sarana pendidikan, kesehatan, masjid, rumah, WC umum, dan wahana bermain anak.

Bangunan di lokasi itu terdiri dari baja ringan, seng atau spandek dan tripleks.

Tentu saja, semua itu berdiri atas donasi dermawan dan lembaga serta instansi yang peduli dengan bencana gempa di Lombok.

Setiap hunian pengungsi berukuran 3x6 meter persegi dan berderet layaknya barak.

Integrated Community Shelter dihuni 224 kepala keluarga.

Setiap shelter dihuni dua kepala keluarga.

Bagian dalam Shelter itu dibagi menjadi dua ruang yang dipisahkan dengan tripleks.

Beberapa warga mengisi bilik kamar dengan kasur dari rumahnya yang telah rusak, beberapa lainnya hanya beralaskan karpet.

Untuk dapur, warga mendirikan tenda dari terpal dan bambu maupun dari sisa bangunan mereka yang sudah rata dengan tanah.

Dapur itu didirkan tak jauh dari hunian mereka. Tak heran kawasan Integrated Community Shelter juga masih kelilingi tenda darurat pada umumnya.

Uniknya, penguni shelter di kawasan itu tetap mendapat jatah sembako gratis sepekan sekali.

Jatah itu diambil di Humanity Store yang letaknya di dekat gerbang masuk.

Untuk mengambil jatah itu, warga cukup membawa kartu khusus seperti kartu kredit untuk dibarcode kemudian ditukar sembako yang telah dikemas dengan dos.

Setiap hari Humanity Store hanya melayani pengambilan 500 paket. Walaupun fakta di lapangan, hanya beberapa warga saja yang datang mengantre untuk pengambilan paket.

Ada juga warung yang menyediakan berbagai kebutuhan pengungsi lainnya, antara lain sabun cuci pakaian, cucii piring, sabun mandi dan lain sebagainya.

Seluruh barang di warung tidak diberikan gratis alias harus bayar tunai. Kendati demikian, warung ACT bernama Warung Wakaf itu menjual barang di bawah harga semestinya. (*)

Berita Terkini