Insiden Mapala STKIP Bone

Innalilalahi, Mapala Korban Tewas Insiden Tower Rubuh di Bone Bertambah 2 Orang

Penulis: Justang Muhammad
Editor: Thamzil Thahir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Innalillahi wa inna ilahi rajiun.

Korban tewas atas insiden rubuhnya tower tua di Kantor Perpustakaan Bone, Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Watampone, Bone, Sulsel, roboh, Selasa (11/9/2018) sore, menjadi dua orang.

Hingga pukul 21.00 wita, Safrijal (22), korban yang sebelumnya dikabarkan mengalami luka parah, juga dilaporkan meninggal dii ruang UGD RSUD Tenriawaru, Watampone, Kabupaten Bone.

Safrijal, menyusul M Akbar (26), rekannya sesama anggota Mapala Senior Sekolah Tinggi Ilmu Kependidikan (STKIP) Muhammadiyah, Bone, yang meninggal dunia seketika di lokasi kejadian. Selasa (11/9/2018) pukul 14.30 wita.

Satu korban lainnya, Rahmatun Nair (23), mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa STKIP, dilaporkan masih dalam kodisi kritis di UGD, dan Rabu (12/9/2018( dini hari ini, tengah dirujuk ke RSUP Wahidin Sudiro Husodo, Makassar.

Kabar duka ini juga diposting resmi di akun Facebook Mapala STKIP Bone, pukul 02.42 wita, Rabu (12/9/2018).

"Seperti air laut kembali pada pantainya, begitu pula manusia pasti akan kembali pada penciptanya. Selamat jalan Muh. Akbar, S .Pd (Derik Mpa 12). Mantan Ketua Umun periode 2016-2017 dan Saprijal (Walka Mpa 14) . Semoga ditempatkan disisnya bersama dengan kekasih_Nya disurga. Aamiin. _11 September 2018"

Nair adalah arga Kelurahan Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Watampone.
Jarak rumah Nair dengan lokasi kejadian hanya sekitar 200 meter.

Sejak sore, kerabatnya sudah berkumpul di UGD RSUD Tenriawaru.

Saprijal (23) warga Kelurahan Pappolo Kecamatan Tanete Riattang,

Baca: Tiga Anggota Mapala STKIP Muhammadiyah Bone Tertimpa Tower Roboh, 1 Tewas

Sedangkan Akbar tewas pertama, adalah warga Kelurahan Pappolo, Kecamatan Tanete Riattang,
"Korban atas nama Akbar meninggal dunia dengan luka parah, kepala pecah membentur bangunan masjid," kata Andi Asdar kepada tribunbone.com.

Kapolsek Tanete Riattang, Kompol A Asdar, kepada wartawan, mengkonfirmasikan, insiden maut ini bermula, dari upaya 3 anggota Mapala ini membantu panitia Pembangunan Menara Masjid untuk membongkar menara tower yang sudah berusia sekitar 25 tahun ini.

Panitia Mesjid pun meminta jasa dan keahlian tim Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) STKIP Bone untuk membantu membongkar tower setinggi 30 meter ini.

Nahasnya, tower yang besinya mulai keropos roboh saat dipanjat oleh 3 anggota Mapala STKIP Muhammadiyah Bone.

Tower eks Kantor Penerangan di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Bone, roboh, Selasa (11/9/2018). (justang/tribunbone.com)

“saat Akbar berada diatas tower untuk melepaskan kawat pengikat penahan tower, tiba-tiba bambu penahan tower tersebut patah dan seketika itu, tower besi milik Stasiun Radio Pemerintah tersebut rubuh dan menimpa dua orang rekan korban yang berada dibawah.”

Saat memanjat, para anggota Mapala menggunakan perlengkapan standar. Tali, karabiner, dan perlengkepan keselamatan lain yang biasa digunakan pemanjat tebing profesional.\

Dari kesaksian warga, saat memanjat salah satu bambu penopang tower patah. Hinggga membuat, konstruksi besi di bagian tengah, yang mulai keropos juga patah.

Dugaan sementara, konstruksi tower tua ini patah karena kelebihan beban.

Berita Terkini