Sandiaga Uno Bawakan Mic untuk Ni'matullah, Ini Diskusi Mereka tentang 'Medan Berat' Sulsel

Penulis: Muh. Hasim Arfah
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno sesi tanya jawab Silaturahmi Bersama Partai Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Four Point by Sheraton Hotel, Jl Andi Djemma, Makassar, Sulsel, Minggu (19/8/2018).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno membawakan mic untuk Ketua DPD Partai Demokrat, Ni'matullah dalam sesi tanya jawab Silaturahmi Bersama Partai Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Four Point by Sheraton Hotel, Jl Andi Djemma, Makassar, Sulsel, Minggu (19/8/2018).

Sandi terlihat berdiri membawakan Mic untuk Ulla, sapaan akrab Ni'matullah.

Ulla pun berdiri kemudian mendekati Sandi. Dalam pemaparannya, Ulla menganggap "medan tempur" Sulsel berat.

Baca: Blusukan di Pasar Terong Makassar, Sandiaga Uno: Jangan Biarkan Emak-emak Mengeluh Melulu

"Gubernur Sulsel terpilih tidak di kita, wali kota Makassar pun juga tidak di kita. Mereka di sebelah," kata Ulla.

Ia pun mengatakan perlu ada isu lokal khusus di Sulsel. Sandi pun menganggap memang harus mengangkat isu lokal.

"Kita akan kita angkat isu lokal, saya komitmen bangun infrastruktur. Infrastruktur saat ini yang digenjot belum membuka lapangan kerja, belum memastikan harga terjangkau," katanya.

Baca: Blusukan di Pasar Terong Makassar Sandiaga Diberi Gula Merah Bone

Ia pun mengatakan Prabowo-Sandi akan membangun infrastruktur konkret.

"Kita akan membangun kerja sama antara pemerintah dengan dunia usaha. Saya membangun jalan tol terpanjang di pulau Jawa denhan melibatkan dunia usaha, kita akan dorong kemitraan," katanya.

Ia pun sudah berdiskusi dengan pengurus Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

"Saya diskusi dengan KADIN dan HIPMI, kita perlu membuka peluang usaha khususnya UMKM," katanya.

Sandi pun setuju dengan pernyataan Ni'matullah bahwa "medan tempur" Sulawesi Selatan sangat berat.

"Medan sangat berat, bupati dan gubernur tidak di kita. Tapi, mestinya mereka independen, tidak boleh ikut campur, tidak boleh mereka ikut dalam tim pemenangan. Sehingga, itu yang membuat saya mundur dari wakil gubernur. Saya tidak ingin pemerintah Jakarta tak netral," katanya.

Sandi pun meminta ini menjadi koreksi untuk pemerintah daerah.

"Ini menjadi self correction (koreksi dirik, kalau sudah terpilih jadi bupati harus mandatnya kepada rakyat. Berat karena bupatinya di pihak sana, saya tidak mencerna, mandat mereka bersama rakyat," katanya.

"Medan berat betul dan insya Allah, kalau kerja cerdas, tuntas, ikhlas maka kita akan memenangkan Bapak Prabowo Subianto sebagai presiden," katanya. (*)

Berita Terkini