45 Tahun Sudah Transmigran Bali di Rawamangun Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Hindu di Desa Rawamangun, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menggelar Upacara Pitra Yadnya Ngaben Massal Pertama.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, SUKAMAJU - Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu daerah transmigrasi di Sulawesi Selatan.

Sejak tahun 70-an, puluhan ribu transmigran yang berasal Jawa, Bali hingga Lombok datang di sana. Ketika itu Luwu Utara masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Luwu.

Salah satu desa di Luwu Utara yang banyak dihuni warga transmigrasi adalah Rawamangun. Sebuah desa di Kecamatan Sukamaju berjarak sekitar 35 kilometer di ibu kota Masamba.

Transmigran yang mendiami Rawamangun sebagian besar berasal dari Pulau Bali dan menganut Agama Hindu.

Di Rawamangun, mereka bertani, seperti kakao, dan hidup rukun dengan penduduk asli maupun transmigran asal Pulau Jawa.

Mereka pun tak pernah mengalami kendalah dalam menjalankan ibadah, termasuk ngaben. Warga setempat, Made Ranto, menyebut, transmigran Bali mulai berdatangan di Rawamangun sejak tahun 1973.

"Kami di sini sudah 45 tahun, selama ini tidak ada masalah," kata Made, Kamis (16/8/2018).

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, penduduk beragama Hindu yang rata-rata transmigran Bali di Luwu Utara sebanyak 9.554 jiwa atau 2,63 persen dari total penduduk 363.741 jiwa pada akhir tahun 2016.

Umat Hindu itu tersebar di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Sukamaju dan Mappedeceng.(*)

Berita Terkini