Viral Usai Ditutup Kain, ini 5 Fakta Kali Item Jakarta, Ternyata ini Penyebab Airnya Begitu

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan kali item jakarta usai ditutup kain

TRIBUN-TIMUR.COM - Demi para atlet yang bertanding di Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan banyak hal.

Tidak hanya venue, hal lain yang menyangkut kenyamanan para atlet juga dipersiapkan.

Salah satunya adalah kenyamanan para atlet saat menempati Wisma Atletdi Kemayoran, Jakarta Pusat.

Di samping wisma itu, ada sebuah kali yang disebut Kali Item. Kalinya yang berwarna hitam memberi pemandangan tak sedap untuk atlet.

Belum lagi bau menyengat yang berasal dari kali itu. Area makan para atlet kebetulan berada tepat di samping kali tersebut.

Baca: Link Live Streaming Indosiar, Youtube & Vidio.com Persib Bandung Vs Barito Putera Nonton di Sini

Baca: Boyong 21 Pemain, ini Prediksi Starting XI Persib Bandung Disiapkan Mario Gomez Kontra Barito Putra

Baca: Sering Rayu Artis Cantik hingga Bawa Asisten Pribadi ke Bali, Hotman Paris Ungkap Reaksi Istrinya

Bayangkan ketika para atlet menyantap makanannya sambil mencium aroma Kali Item.

Kompas.com merangkum lima hal yang perlu diketahui seputar Kali Item, mulai dari fakta tentang kali hingga upaya terakhir Pemprov DKI membuat kali itu bisa tampak bersih dan tidak berbau.

1. Jadi perhatian pemerintah pusat

Pada Februari 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau Wisma Atlet. Dalam kunjungan itu, Jokowi dan Anies membahas masalah lingkungan di sekitar Wisma Atlet.

"Kami perlu memastikan bahwa sungai yang melewati kompleks Wisma Atlet itu tidak mengirimkan aroma pencemaran karena kami tahu sungainya di sana selama ini cukup beraroma kuat," ujar Anies.

Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi pemerintah lainnya harus mengatasi masalah itu. Berbagai upaya dilakukan untuk membuat aromanya menghilang dan kalinya jernih.

2. Mengapa bisa hitam dan bau?

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim menjelaskan, air kali itu berwarna hitam dan beraroma busuk karena bersumber dari waduk-waduk sekitar yang sudah kotor terkena limbah rumah tangga.

"Karena gelontoran airnya itu bukan seperti air dari Ciliwung, dia dari waduk yang ada di sekitar situ," ujar Ali.

Ali mengatakan limbah rumah tangga itu yang membuat air di Kali Item menjadi bau dan hitam.

Tak hanya bersumber dari air limbah rumah tangga, aliran air di Kali Item juga tidak lancar.

Akibatnya air jadi tergenang dan bau busuk pun menyeruak ke lingkungan sekitar.

3. Dijernihkan dengan teknologi nano bubble

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan penjernihan kali yang berwarna hitam itu akan menggunakan teknologi "nano bubble".

"Ada namanya nano bubble untuk melakukan reservoir, melakukan treatment di situ supaya airnya bening, tidak bau. Kemudian akan kami lajukan proses penjernihan di sana," ujar Teguh.

Alat itu dipinjamkan secara cuma-cuma oleh perusahaan asal Singapura. Teguh mengatakan, alat tersebut sudah diuji coba Kementerian Lingkungan Hidup.

4. Pengerukan sulit dilakukan

Teguh juga mengatakan pengangkatan sedimen lumpur di Kali Item tidak bisa menggunakan alat berat. Sebab kali tersebut belum di-sheetpile.

Teguh mengatakan pengerukan akhirnya dilakukan di hulunya yaitu Kali Sentiong. Sebenarnya, pengerukan di Wisma Atlet juga sudah dilakukan.

"Hanya saja tidak maksimal kedalamannya mengingat dikhawatirkan akan longsor disisi kanan kiri jalan," ujar Teguh.

5. Kini ditutup kain waring hitam

Dengan segala upaya itu, Kali Item terkadang masih tetap mengeluarkan bau tak sedap. Akhirnya Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan untuk menutup kali itu dengan kain hitam.

"Kali Item ini kadang-kadang semriwing kadang-kadang enggak. Kita enggak mau ambil risiko. Inasgoc dan Inapgoc bersurat, Pak Gubernur dan saya mengambil inisiatif untuk mengurangi risiko tiba-tiba semriwing," ujar Sandiaga.

Namun, proses penjernihan dengan menggunakan nano bubble tetap dilakukan. Sandiaga mengatakan ini semacam perlindungan ganda untuk memastikan Kali Item tidak mengganggu para atlet.

Komentar Anies dan Sandi

Terkait hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara.

Anies menyebut pemasangan jaring atau kain waring di  merupakan rencana cadangan yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 

Anies mengatakan, pihaknya tetap akan rutin membersihkan Kali Item meskipun kali tersebut telah ditutupi oleh kain waring.

"Backup plan-nya itu dengan di atasnya ada jaring. Jadi usaha kami membersihkan sungai jalan terus," kata Anies di Kemayoran, Sabtu (21/7/2018).

 

"Tetapi, kalau kami tidak punya penutup, nanti kalau membersihkannya tidak berhasil kami tidak punya cadangan. Karena itu, kami pasang dulu supaya aman," ujar dia.

Anies menambahkan, kondisi Kali Item saat ini sudah lebih baik bila dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Ia menyebut, bau tak sedap dari kali tersebut sudah jauh berkurang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Kali Item tidak hanya sekadar ditutupi kain hitam saja. Namun, juga akan ditambah tanaman agar indah dilihat.

"Dari segi estetika mau ditambah juga tanaman-tanaman di atasnya," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).

Sandiaga mengatakan, kain hitam yang digunakan berfungsi untuk menghalangi aroma menyengat dari Kali Item.

Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah berupaya menjernihkan dan menghilangkan bau Kali Item.

Namun, sampai saat ini hasilnya belum maksimal.

Akhirnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga menginstruksikan untuk memasang kain itu. "Kali Item ini kadang-kadang semriwing, kadang kadang enggak. Kami enggak mau ambil risiko," ucapnya. (Kompas/Tribun Timur)



Berita Terkini