Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelar pelatihan advokasi kebijakan bagi kelompok perempuan desa di Rumah Makan Nusantara, Kamis (19/7/2018).
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Sekolah Politik Perempuan Maupe (SPPM) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Kegiatan yang dihadiri oleh kelompok perempuan mitra SPPM tersebut, digelar untuk melatih lembaga pemerhati perempuan dan anak di Maros saat akan melakukan pengawalan kasus.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Muh Idrus mengatakan lembaga perempuan di desa memiliki peranan penting dalam, pengawalan perempuan dan anak.
"Di tingkat desa, kelompok perempuan memiliki peran yang sangat urgen. Pada tingkatan ini, lembaga yang dihuni kaum hawa itu, bertugas untuk mengawal perempuan dan pengembangan anak," katanya.
Idrus menambahkan, pemerintah desa harus bertanggungjawab dalam melaksanakan program pemberdayaan perempuan dan pendampingan anak usia dini.
Pemerintahan Desa seharusnya, mengambil langkah untuk membekali anak sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Bakat anak harus dikembangkan demi peningkatan kualitas generasi di masa mendatang.
"Yang memiliki tanggung jawab besar sebenarnya pemerintah desa. Seharusnya pihak desa hanya tidak mengembangkan SDA, tapi SDM generasi penerus kita," katanya.
Sementara,,Ketua Tim Pengabdian LP2M Unhas, Dr Muh Tang Abdullah mengatakan, kegiatan tersebut digelar demi meningkatkan kapasitas perempuan untuk mengadvokasi dan mendorong percepatan terbitnya aturan perlindungan perempuan.
"Kami berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas perempuan hingga ke tingkat desa atau kelurahan," katanya.
Dia berharap perempuan aktif dalam mengadvokasi mendorong percepatan terbitnya Perda tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak.(*)