Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Nurdin Halid (NH) dan PSM Makassar tidak dapat dipisahkan. Era keemasan menjuara liga Indonesia terakhir terukir pada masa kepemimpinan NH selaku manajer PSM Makassar.
Kala itu, Pasukan Ramang tidak hanya menjuarai Liga Indonesia, tapi juga mampu melangkah jauh pada Liga Champions Asia.
Salah seorang legenda PSM Makassar, Luciano Leandro, mengungkapkan keberhasilan NH dalam menakhodai PSM Makassar tidak lepas dari komitmen dan pengabdian untuk selalu memberikan yang terbaik.
NH senantiasa bekerja cerdas dan sepenuh hati karena memiliki cinta yang besar kepada PSM Makassar. Cinta NH kepada Pasukan Ramang tidak pernah luntur hingga detik ini.
"Pak Nurdin Halid merupakan sosok yang cerdas dan memiliki visi besar. Beliau juga memiliki cinta yang sangat besar kepada PSM Makassar," kata Luciano Leandro dalam video berdurasi 32 detik melalui tim pemenangan NH-Aziz, Rabu (20/6/2018).
Luciano Leandro yang merupakan mantan pemain dan pelatih PSM Makassar diketahui sempat merasakan tangan dingin NH.
Semasa Luciano Leandro bermain sebagai playmaker PSM Makassar, NH merupakan orang yang selalu memberikan support kepadanya maupun keluarganya. Kepedulian besar NH itu membuat Luciano Leandro dkk bisa bermain maksimal dan akhirnya berprestasi.
"Pak Nurdin Halid merupakan sosok yang sangat baik, sangat peduli. Saya sangat berterimakasih kepada beliau, begitu pula dengan keluarga saya. Terimakasih Pak Nurdin Halid," ujarnya.
Kini, selepas kepemimpinan NH, silih berganti kepemimpinan, PSM Makassar belum mampu mengulang prestasi menggapai mahkota juara Liga Indonesia. Sejarah mencatat NH merupakan jaminan prestasi PSM.
Bukan hanya merajai sepak bola nasional, Pasukan Ramang kala itu sejajar dengan 'macan Asia'. Bima Sakti dkk merengkuh gelar juara Ho Chi Minh City di Vietnam.
Tidak kalah prestisius, PSM menembus perempat-final Liga Champions Asia, sebelum takluk dari Shandong Luneng (Tiongkok), Suwon Samsung Bluewings (Korea Selatan) dan Jubilo Iwata (Jepang).
Seperti apa testimoni Luciano? Yuk nonton video-nya (*)