TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 145 narapidana terorisme menyerahkan diri pada Operasi Penanggulangan yang dilakukan Kamis (10/5/2018) dini hari.
Sementara itu, hingga operasi usai pukul 7.15 WIB, 10 narapidana lainnnya melawan.
Hal tersebut diungkapkan Menko Polhukam Wiranto pada konferensi pers, dilansir tribun-timur.com, dari Kompas TV, beberapa saat lalu, Kamis (10/5/2018).
Baca: Blak-blakan, Andre Taulany Bongkar Penyebab Sahabatnya Sule Digugat Cerai?
Baca: Klaim Kemenangan di Pemilu Malaysia, Mahathir Mohamad Mencemaskan Satu Hal Ini
"Jadi aparat keamanan beri ultimatum agar menyerahkan diri. Bagi yang tidak menyerahkan diri dalam batas waktu yang ditentukan, maka akan dilakukan serbuan," imbuhnya.
Wiranto menjelaskan 10 narapidana yang melawan akhirnya diserbu, sesuai rencana awal. Lokasi mereka ditembaki, di bom, hingga gas air mata.
Baca: TERPOPULER: Dokter Bongkar Kehamilan Lucinta Luna, Tiket Gratis Garuda, Rahasia Roy Kiyoshi
Baca: Akademisi UMI: NH-Aziz Paling Unggul di Debat Publik Jilid III
"Dalam serbuan itu, 10 narapidana terorisme tersisa telah menyerah kepada aparat kepolisian RI," kata Wiranto.
Pada kesempatan itu pula, Wiranto mengajak seluruh masyarakat Indonesia mendoakan lima anggota polisi yang tewas dalam penyanderaan.
Baca: Remas Dada Polwan di Matos Mamuju, Pemuda Ini Dibekuk Polisi
Baca: Pakar Sospol Unhas Nilai Program NH-Aziz Sangat Bersesuaian dengan Tema Debat
Operasi Penanggulangan
Diberitakan sebelumnya, sekitar 90 persen dari 156 narapidana kasus terorime sudah menyerahkan diri.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin pada konferensi pers beberapa saat lalu, Kamis (10/5/2018).
Syafruddin menyampaikan penyerahan diri narapidana tersebut berkat operasi penanggulangan yang dilakukan pihak kepolisian.
Baca: NA-ASS Dukung LGBT, Jubir NH-Aziz: Ini Bahaya Bagi Masyarakat Sulsel
Baca: Bank Mandiri Gelar Seminar Sehat di Dompet Sehat Jiwa dan Raga, Ini Pematerinya
Operasi Penanggulangan sudah berakhir pukul 7.15 WIB
Ia juga menegaskan tidak ada negosiasi dalam operasi tersebut dan murni pendekatan persuasif.
Pada kesempatan itu juga, Syafruddin menjelaskan kejadian bukan di Rutan Mako Brimob, melainkan di Rutan Cabang Salemba yang berada di Kompleks Mako Brimob. (tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)
Baca: VIDEO: Begini Gaya Menari Bissu di Wajo
Baca: 10 Hari Rekrut Bakal Caleg, Gerindra Sidrap Terima Pendaftar Sebanyak Ini