Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansat Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang warga yang bermukim di sekitar jembatan Pute, Desa Salenrang, Bontoa, Maros, Indra Sadli mengaku resah dengan kerusakan yang terjadi di jembatan milik Provinsi Sulsel, Kamis (22/3/2018).
Warga sudah terbiasa mendengar adanya suara kendaraan yang kecelakaan, khususnya saat malam.
Hal tersebut membuat warga juga tidak bisa istrahat dengan tenang. Apalagi, setiap pengendara yang kecelakaan, pasti dilarikan ke Puskesmas atau rumah sakit oleh warga.
"Warga di sekitar jembatan juga resah. Tidak bisa istrahat dengan tenang. Sudah banyak yang kecelakaan, karena ban kendaraanya masuk ke lubang. Kecelakaan itu, sudah kami anggap biasa," kata Indra.
Warga semakin resah dengan belum diperbaikinya pembatas jembatan pasca ditabrak oleh bus Bintang Prima awal bulan Maret ini. Padahal, setelah tikungan dari arah Pangkep, pengendara akan melintasi jembatan.
"Kok sampai sekarang, pemabatas jembatan yang telah ditabrak bus Bintang Prima belum diperbaiki oleh pihak terkait. Padahal pembatas itu hancur setelah ditabrak bus," katanya.
Pengendara yang tidak mengetahui kondisi jembatan, dikhawatirkan kecelakaan dan nyemplung ke sungai bersama kendaraannya.
Dia meminta, supaya kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut segera diperbaiki, sebelum menelan korban yang lebih banyak.
"Warga di sini berharap, kerusakan jembatan itu segera diperbaiki, apalagi sudah lama. Kami sangat resah. Kami yang selalu melihat langsung korban kecelakaan," katanya. (*)