Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS -Bhabinkamtibmas Desa Rompegading, Camba, Maros, Bripka Husain bersama warga setempat, merintis jalan di daerah pegunungan, Senin (12/3/2018).
Perintisan jalan tani yang menghubungkan sawah dan pemukiman dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya, di antaranya, cangkul, skop dan linggis.
Meski menemukan banyak batu gunung, namun niatnya untuk mempermudah akses warga ke sawahnya tidak pernah surut.
Hal itu dilakukan suami Nurlaela ini, untuk meningkatkan kesejahteraan petani binaanya. Menurutnya, jalan sangat mempengaruhi harga jual gabah dan kesejahteraan warga
Jika pedagang mudah menjangkau sawah, maka harga gabah akan tetap stabil dan mengikuti harga pasaran. Pedagang kadang menurunkan harga, dengan alasan akses menuju sawah sulit dijangkau.
Jalan tani yang dirintis tersebut, rencananya untuk dilintasi kendaraan roda empat. Petani dan pedagang tidak perlu lagi untuk mengeluarkan biaya yang cukup banyak saat saat akan mengangkut gabah.
Biasanya warga menggunakan motor taksi atau pengangkut untuk memindahkan gabahnya ke pinggir jalan Desa. Hal tersebut membuat warga harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Sewa pengangkutan gabah dengan menggukan motor kisaran Rp 10 ribu per karungnya. Biaya tersebut pun tergantuk jaraknya.
"Kami sengaja merintis jalan untuk memudahkan petani untuk mengakses sawahnya. Kami membuat jalan yang layak. Apalagi, sebagian besar warga binaan, berprofesi sebagai petani," kata Husain.
Jika beristrahat, Bripka Husain selalu mengimbau warga binaannya, supaya tetap menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya jelang Pilgub 2018.
Warga diminta untuk menentukan pemimpin daerahnya dan tidak membuat kegaduhan. Proses pemilihan bisa jadi penyebab perpecahan, karena dukungan berbeda.
Meski sibuk dengan pekerjaannya, Husain tetap berbagi waktu untuk sang istri, Nurlaela dan kedua anaknya, Nur Aulia (5) dan Muh Safran (4).
Setiap hari, Husain harus mengantar kedua anaknya ke TK Camba kota dengan mengendarai motor.(*)