Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Residivis spesialis pembobol ATM, Randi (25) ditembak tim Resmob Polda Sulsel di Makassar, Rabu (21/2/2018) malam.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengaku, pelaku Randi terpaksa ditembak usia pelaku mencoba melawan saat dibawa ke Pos Resmob.
Sebelum ditembak, Randi diamankan Resmob Polda di salah satu mesin ATM BCA, di SPBU Pettarani, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulsel, Rabu (21/2).
"Jadi saat perjalanan menuju ke pos resmob, pelaku ini berontak dan dorong petugas, akhirnya ditembak di betisnya" kata Kombes Dicky, Kamis (22/2).
Randi warga asal Kajenjeng Makassar, ditangkap Resmob berdasar pada LP / 446 / II / 2018 / POLDA SULSEL / TABES MKSSR. Pada 21 Februari 2018, lalu.
Dicky menyebutkan, pelaku ini adalah resedivis kasus pembobol mesin ATM dengan modus mengganjal Cardreader atau tempat masuk kartu mesin ATM.
"Jadi selama beraksi, randi bersama rekannya yang kini buron (AA) memakai alat perekat dan ganti call center bank dengan nomor pribadi," ujar Dicky.
Dalam catatan kepolisian, Randi dan AA punya 21 lokasi pembobolan di Sulsel, yakni Makassar, Palopo, Gowa, Maros, Parepare, Bantaeng, dan Bulukumba.
Bahkan, Randi dan rekannya AA pernah membobol mesin ATM di Denpasar Bali sebanyak lima kali, dan di kota Manado, Sulawesi Utara, sebanyak dua kali.
"Pengakuannya (Randi), tiap membobol mereka mendapatkan dari jutaan hingga puluhan juta, ini dilakukan dalam tempo empat bulan terakhir" jelas Dicky.
Dari tangan pelaku Randi, diamankan dompet, handphone, STNK, motor Mio, linggis, stiker call centre palsu, obeng, gergaji, beserta 10 kartu ATM.