Pilgub Sulsel 2018

Prof Arismunandar Sarankan IYL-Cakka Tingkatkan Kualitas Guru

Penulis: Muh. Hasim Arfah
Editor: Ardy Muchlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar wisuda ke II tahun akademik 2015/2016 di Pelataran Menara Pinisi UNM Jl AP Pettarani Makassar, Rabu (6/4/2016). Wisuda ke II ini dipimpin Rektor UNM, Prof Dr H Arismunandar MPd, didampingi Pembantu Rektor dan Pimpinan Fakultas serta anggota senat UNM.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Rektor Universitas Negeri Makassar 2007-2015, Prof Dr Aris Munandar MPd mengomentari penelitian Dr Ichsan Yasin Limpo SH MH dan gagasannya tentang pendidikan di Sulawesi Selatan.

Pakar pendidikan ini, mengapresiasi program pendidikan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) untuk membanguna sumber daya manusia (SDM) Sulsel.

Ia sepakat, dunia pendidikan butuh alokasi dana.

IYL-Cakka bakal mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 1,5 triliun dalam pendidikan Sulawesi Selatan.

"Saya kira dari sisi kebutuhan, makin besar dana pendidikan, alokasi itu makin bagus," kata Prof Aris via rilis Tim Media Punggawa-Macakka, Sabtu (10/2/2018).

Dia mengaku memang tidak mengetahui subsidi pendidikan untuk saat ini.

"Saya tidak tau kalau posisi sekarang, tapi saya kira angka itu sangat baik kalau kita ikut mensupport. Karena banyak sekali kebutuhan-kebutuhan biaya pendidikan kita," katanya.

Dia menyarankan, untuk efektifitas pendidikan di Sulsel, tentu yang pertama adalah peningkatan kualitas pendidikan untuk guru.

"Juga perlu ada perbaikan sarana dan prasarana, pengadaan laboratorium dan itu semua terkait hal-hal yang termasuk dari prioritas kita ke depan," katanya

Guru Besar Bidang Administrasi Pendidikan ini juga menyarakan adanya perbaikan sarana pendidikan.

Menurutnya, perlu ada rehab sarana pendidikan dan perlu ada penambahan ruang kelas.

"Dan saya kira juga memang, kelas sekolah kita ini memang perlu didorong menjadi yang terbaik lah," tuturnya.

Olehnya, dia menganggap subsidi pendidikan sebesar Rp 1,5 triliun memang perlu untuk peningkatan pendidikan diperlukan biaya yang efektif.(*)

Berita Terkini