Masuk Lagi Pengurus DPD I Golkar Sulsel, Apa NH dan RMS Sudah 'Maafkan' Maqbul Halim?

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Struktur pengurus Golkar Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Riwayat Maqbul Halim ternyata belum “tamat” di Golkar. Maqbul ternyata masih dipercaya oleh Nurdin Halid (NH) menjadi pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel. Maqbul tertera sebagai Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulsel.

Dalam struktur baru DPD I Partai Golkar Sulsel yang menyebar, Selasa (30/1/2018) sore, nama Maqbul tertulis di urutan terakhir, ke-20.

Struktur itu dipastikan baru karena adanya nama Syamsu Rizal MI yang baru empat hari meninggalkan Partai Demokrat. Nama Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal, tertera di urutan ke-6, sebagai Ketua Wakil Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Pengembangan SDM.

Lima bulan lalu, Maqbul “diistirahatkan” di Golkar. Per 9 September 2017, Maqbul dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Opini dan Media DPD I Partai Golkar Sulsel.

Maqbul dicopot dari Golkar gegara komentar di Group WhatsApp GNH-17 NEWS CAMPAIGN tentang Ketua Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse (RMS), Kamis (7/9/2017).

Group WhatsApp GNH-17 NEWS CAMPAIGN dibuat Maqbul bersama Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Kekaryaan (OKK) Golkar Sulsel Risman Pasigai, sebulan sebelumnya. Group ini dibubarkan, Jumat (8/9), beberapa jam setelah Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid (NH) menanggapi cuitan Maqbul.

Ketua Harian Golkar Sulsel, M Roem, menyebutkan, Maqbul diistirahatkan dulu dari jabatannya. “Jadi untuk sementara beliau tidak aktif dulu,” ujar Roem, kemarin sore.

Pencopotan Maqbul menjadi pembicaraan di sejumlah group WhatsApp. Maqbul termasuk politisi aktif berselancar di WhatsApp, puluhan group dia ikuti. Apalagi, dalam kasus pemecatan sebelumnya, selalu Maqbul yang mengumumkannya.

NH menegaskan, pencopotan Maqbul (lima bulan lalu) adalah bentuk penegakan mekanisme dan kedisiplinan kader. ”(Golkar) Ada sistem dan mekanisme dalam mendisiplinkan anggotanya,” tegas NH.

Dia juga menegaskan, pencopotan Maqbul bukan atas tekanan dari siapapun, apalagi permintaan RMS. “Tidak ada permintaan Nasdem untuk mencopot Maqbul di Golkar,” ujar NH.

Roem menyebut Maqbul “hanya diistirarahatkan”. “Jadi untuk sementara gak aktif,” ujar Roem.
Namun, Roem tak memberi batasan waktu “istirahat” Maqbul.

Roem berharap, agar sanksi yang dijatuhkan kepada Maqbul dapat menjadi pembelajaran buatnya dan buat para kader lainnya.

"Tiap orang kan kadang khilaf. Tapi karena ini organisasi, tentu lah kita akan mengkaji apa (sanksi) yang tepat untuk itu," katanya.

Nah, apa NH dan RMS sudah “memaafkan” Maqbul? Hal ini belum terkonfirmasi. Maqbul juga, ketika dihubungi, Selasa (30/1/2018) petang, mengaku belum tahu.

“Alhamdulillah,” ujar Maqbul ketika dikonfirmasi perihal kembalinya namanya dalam struktur DPD I Partai Golkar Sulsel.

Selebihnya, Maqbul enggan berkata-kata lagi. “Pokoknya, hanya satu kata, Alhamdulillah!” tegas Maqbul.(*)

Berita Terkini