Pilkada Enrekang 2018

Sekretaris NasDem Enrekang: Strategi Kotak Kosong Simbol Ketakutan

Penulis: Muh. Asiz Albar
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris NasDem Enrekang, Abdul Syukur Djamadi (jas biru)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Bupati petahana, Muslimin Bando sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik, yaitu Golkar, Demokrat, PAN, dan PDIP.

Meski begitu, pihaknya masih terus berburu dukungan dari beberapa partai seperti, Hanura, Gerindra dan NasDem.

Tak heran jika sejumlah pihak menganggap kubu Ketua Golkar Enrekang sedang merancang strategi kotak kosong demi memuluskan langkahnya pada Pilkada 2018.

Menanggapi hal itu, Sekretaris NasDem Enrekang, Abdul Syukur Djamadi, tetap meyakini Pilkada Enrekang 2018 takkan terjadi kotak kosong.

Menurutnya, strategi kotak kosong adalah suatu kemunduran demokrasi dan masa kelam bagi konteks berdemokrasi di Enrekang.

Baca: Legislator Demokrat: Pilkada Enrekang Menuju Kotak Kosong

Baca: Awal Desember, Gerindra Umumkan Kandidat Usungannya di Pilkada Enrekang

"Kalau ada kandidat yang siapkan strategi kotak kosong berarti bukanlah seorang petarung. Tak ada pelaut hebat yang berlayar hanya di daratan, petarung sejati harus mau bertarung dengan lawan yang sepadan bukan lawan kotak kosong," kata Syukur Djamadi kepada TribunEnrekang.com, Jumat (1/12/2017).

Ia menjelaskan, strategi kotak kosong adalah sebuah signal adanya ketakutan dan keragu-raguan dalam bertarung di Pilkada 2018.

"Kalau mau ukur kekuatan ya, harus ada lawanlah bukan bertarung lawan kotak kosong atau hanya mau menang berdiri," ujar Juru Bicara HM Amiruddin ini.

Ia menambahkan, wakil bupati Enrekang, HM Amiruddin bakal mampu cukupkan kursi untuk bertarung menantang petahana di Pilkada 2018.(*)

Berita Terkini