Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Makassar bertemu dengan PT Pertamina untuk membicarakan kelangkaan gas Elpiji 3 kg di Kota Makassar, Rabu (15/11/2017).
Kabid Perdagangan Disperindag Makassar, Ikhsan NS mengaku akan menidaklanjuti penjelasan PT Pertamina dengan turun langsung memantau distribusi di tingkat agen dan pangkalan.
"Terkait dengan tindak lanjut ini, Dinas Perdagangan rutin melakukan pengawasan, namun terkait adanya info terjadi kelangkaan kita turun ke agen dan pangkalan untuk mengecek ketersedian gas Elpiji jangan sampai ada oknum yang mencoba menimbun," kata dia.
Menurutnya, setelah rapat dengan Pertamina, sumber utama kelangkaan diketahui bukan karena pasokan, melainkan penyalahgunaan yang dilakukan masyarakat.
"Setelah rapat ini kita sudah jelas dari pihak Pertamina, bahwa kelangkaan ini bukan karena pengurangan stok. Stok tetap tersedia, namun memang ada pengaturan karena disinyalir terkait gas Elpiji 3 kg banyak penyalahgunaan peruntukannya," ucapnya.
"Sehingga pihak Pertamina sebagai operator akan mengatur lebih lanjut, dengan membuat surat himbauan ke agen dan pangkalan agar tidak mendistribusikan gas ini tidak sesuai peruntukan," tambahnya.
Ia mengatakan juga akan mengecek ke restoran dan pengusaha laundry, sebagai pihak yang dicurigai turut menyalahgunakan gas Elpiji 3 Kg.
"Kita akan cek apakah benar pengusaha reatoran atau laundry yang menggunakan Elpiji 3 kg. Tentu kami himbau bahwa itu tidak sesua peruntukan, laundry kan bukan usaha mikro. Elpiji 3 kilo hanya peruntukannya masyarakat kurang mampu," imbuhnya.
Ia juga menghimbau masyarakat tidak panik soal kelangkaan gas Elpiji 3 kg.
"Kami menghimbau ke masyarakat terkait isu kelangkaan agar tidak panik, karena bukan berarti gas Elpiji 3 kilo stoknya habis, stok tersedia bamun akan dilakukan kontrol ulang terkait distribusianny," tutup Ikhsan. (*)