Pilwali Palopo 2018

Tentukan Calon Pendamping, Petahana Judas Amir Gandeng LSI Denny JA

Penulis: Hamdan Soeharto
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Palopo Judas Amir mengikuti tes wawancara di DPD Demokrat Sulsel di hotel Swiss Bell inn Panakukang Makassar, Selasa (22/8/2017). Tribun timur/muhammad abdiwan

Laporan Wartawan TribunPalopo.com, Hamdan Soeharto

TRIBUNPALOPO.COM,WARA - Petahana Wali Kota Palopo, Muhammad Judas Amir menggandeng Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA untuk menentukan calon pendamping pada Pilwali 2018 nanti.

Juru Bicara Judas Amir, Astamanga Azis menyebut survei itu akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat tahapan Pilwali Palopo sudah semakin dekat.

"Dalam waktu dekat survei akan turun. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang lebih sebulan," kata Astamanga, Kamis (19/10/2017).

Baca: PAN Siapkan Pengganti Basiruddin di Pilwali Palopo, Lirik Judas Amir?

Menurut mantan anggota KPU Luwu itu, ada kurang lebih 10 orang kandidat yang disurvei. Kandidat tersebut dinilai selama ini sudah melakukan sosialisasi ditengah masyarakat.

Selain Rahmat Masri Bandaso dan Marthin Jaya yang didorong oleh Partai Golkar, nama Budi Sada, Ahmad Syarifuddin, hingga Haidir Basir juga ikut disurvei. Termasuk beberapa ketua partai serta figur birokrat.

"Nantinya akan disimulasi mana paket yang paling cocok mendampingi JA dan punya peluang menang lebih besar," katanya. 

Astamanga menambahkan, setelah hasil survei pihaknya akan mengumumkan kepada publik siapa yang mendampingi JA.

Baca: Terima Rekomendasi Golkar, Judas Amir Janji Menangkan NH

"Jadi peluang semua calon wakil JA tetap sama. Siapa yang dipilih, kita lihat hasilnya setelah survei. Tentu juga akan ada pertimbangan lain, apakah wakil tersebut mampu bersinergi dengan walikota," jelasnya.

Ia menambahkan, alasan Judas Amir menggandeng LSI Denny JA karena lembaga ini sudah punya segudang pengalaman dalam melakukan survei.

Mulai dari pilpres, pilgub hingga pilbup di berbagai daerah di Indonesia. Margin error dari survei yang dirilis lembaga ini tak lebih dari 5 persen.(*)

Berita Terkini