Duh! Dokter di RSUD Provinsi Sulbar Mogok Kerja, Ini Isi Pernyataannya

Penulis: Nurhadi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surat pernyataannya mogok kerja para dokter di RSUD Provinsi Sulbar

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Para dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dokter umum, dan dokter gigi yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulbar akan melakukan mogok kerja, Jumat (6/10/2017).

dr Pandi selaku komite medik, menuturkan mogok kerja tersebut disebabkan kurangnya fasilitas yang disediakan oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulbar.

Ia menilai kondisi rumah sakit tidak standar yang beresiko untuk pasien karena Bahan Habis Pakai (BHP) penunjang tidak optimal.

"Teman-teman sudah capek minta dan tidak pernah tersedia. Ini bukan rekayasa karena benar-benar akan kami lakukan," kata dr Pandi kepada TribunSulbar.com.

"Kami ini serius, beresiko bagi profesi teman-teman dokter karena pengobatan punya SOP. Kalau tidak sesuai alur kami bisa kena mal praktek jadi lebih baik kami mogok," lanjutnya.

Berikut isi surat pernyataannya mogok kerja para dokter di RSUD Provinsi Sulbar:

Pada hari ini Jumat 6 Oktober 2017 kami para dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dokter umum dan dokter gigi yang bekerja di RSUD Provinsi Sulbar menyatakan :

1. Tidak akan melayani pasien hingga obat-obatan, Bahan Habis Pakai (BHP), fasilitas penjunjang (Laboraterium, Radiologi dan alat serta prasarana ruang operasi) tersedia kembali di RS. Karena kami tidak dapat melayani pasien secara maksimal dan bahkan dapat membahayakan keselamatan pasien.

2. Pelayanan IGD tetap akan diadakan untuk kasus-kasus emergenci. Pasien yang masuk melalui IGD akan dilayani dan distabilkan terlebih terlebih dahulu dan akan dialihkan ke RS lain untuk penatalaksanaan lebih lanjut. 

3. Pasien yang masih dalam perawatan diruang rawat inap akan tetap mendapat pelayanan sebagaimana mestinya hingga pasien dinyatakan mampu berobat jalan.

4. Memohon maaf kepada seluruh masyarakat untuk pelayanan yang tidak maksimal dari kami termasuk keluarga keluarga pasien yang harus membeli obat -obatan dan pemeriksaan lanorsterium diluar RS maupun pasien yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap karena tidak optimalnya kondisi RSUD Priv. Sulbar saat ini. 

5. Pelayanan yang kami hentikan sementara ini adalah solusi terakhir yang kami tempuh setelah kami melakukan berbagai usaha dari meminta kepada bagian manahemen RS untuk permintaan pengadaan obat dan BHP hingga menemui pihak pemrov sulbar. 

6. Kepada pihak managemen RS beserta staf non regional,  hal ini kami lakukan sebagai perwujudan kepedulian kami terhadap perbaikan RS dan agar supaya sistem managerial di RSUD menjadi baij,  serta eminta kepada direktur untuk mengundukan diri dari jabatannya karena gagal dalam mengelola RS yang berdampak kepada menurunnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.(*)

 

Berita Terkini