Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salam Sulsel Baru yang dipopulerkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel usungan partai Golkar, AM Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) tidak hanya tenar di Sulsel.
Salam khas ikonik pasangan nasionalis-religius tersebut ternyata menggema hingga ke Sumatera Utara (Sumut).
Bersama NH, sejumlah elite partai berlambang pohon beringin tersebut tampak kompak berfoto Salam Sulsel Baru dalam Rapat koordinasi teknis (Rakornis) dan Orientasi Fraksi DPRD-DPD Golkar Provinsi dan Kabupaten/kota se Sumut, Selasa (5/9/2017).
Dalam rilis rilis yang dikirim Tim NH-Aziz ke Tribun Timur, Selasa (5/9/2017), mereka yang hadir, antara lain Ketua DPD I Golkar Sumut Ngogesa Sitepu, Sekretaris DPD I Golkar Sumut, Irham Buana Nasution dan Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman.
Salam Sulsel Baru sendiri berupa gerakan tangan dikepal lalu diletakkan di dada. Salam ini menjadi simbol khas pasangan NH-Aziz pada Pilgub Sulsel 2018.
Salam Sulsel Baru tersebut bermakna perlawanan menghadapi ketimpangan di Sulsel. Pembangunan Sulsel diketahui meski cukup signifikan tetapi timpang antara kota dan desa.
Dalam berbagai kesempatan, NH mengungkapkan Salam Sulsel Baru merupakan simbol perjuangan dirinya mensejahterakan kampung halamannya. Salam ini bukan simbol melawan kandidat Gubernur Sulsel lainnya, melainkan simbol perlawanan terhadap ketimpangan.
"Ini simbol melawan kemiskinan bukan melawan Ichsan Yasin Limpo, bukan melawan Nurdin Abdullah, bukan melawan Agus Arifin Nu’mang," tegas Ketua Harian DPP Partai Golkar tanpa menyebut nama Abdul Rivai Ras yang hingga kini terus mensosialisasikan diri maju bertarung.
"Tapi simbol Sulsel Baru ini bermakna melawan kemiskinan, ketidakadilan, pengangguran, kesenjangan. Tangan dikepal, diletakkan di dada! Ada semangat yang menggebu-gebu, ada emosi yang berapi-api, untuk melawan segala kekurangan tadi," katanya.(*)