Tak Ada Listrik, Jalan Rusak, Begini Kondisi Warga Rampi Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Masyarakat Kecamatan Rampi, Luwu Utara, Sulsel, merasa belum merdeka di usia ke-72 tahun Indonesia.

Itu karena infrastruktur jalan di kecamatan mereka masih sangat buruk.

Kader Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (IPMR) Teofilus mengatakan, jarak Rampi dari Masamba (Ibu Kota Luwu) Utara hanya 86 kilometer.

"Tapi ditempuh sampai dua hari menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi," kata Teofilus kepada TribunLutra.com, Minggu (20/8/2017).

Baca: Kebiasaan Tukang Ojek Seko Luwu Utara, Ojek Termahal Sulsel

Bendungan sementara di Sungai Mokoa, Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara. (chalik/tribunlutra.com)

Akses ke Rampi didominasi jalan setapak yang membelah gunung.

"Jalannya sangat sempit dan banyak jurangnya, makanya laju motor sangat lambat," katanya.

Teofilus menyebut, jalan ke Rampi belum pernah tersentuh pembangunan pemerintah sejak Indonesia merdeka.

"Makanya kami mengaku belum merdeka, karena jalan ke daerah kami saja masih berupa jalan setapak," katanya.

Rampi tepat berada di perbatasan Sulsel dengan Sulteng.

Baca: 2019, Makassar-Sulteng Sisa Ditempuh 13 Jam via Darat

Enam desa di kecamatan terpencil tersebut dihuni 3.164 penduduk.

Sebenarnya ada akses transportasi udara menggunakan pesawat fokker dari Masamba ke Rampi.

Hanya saja belum bisa memenuhi kebutuhan warga.

Cuaca yang kerap tidak bersahabat juga selalu jadi pemicu batalnya penerbangan.

Baca: Wow, Tarif Ojek ke Rampi Luwu Utara Rp 700 Ribu

Kala cuaca buruk dan jalan berlumpur, warga terpaksa jalan kaki ke Rampi.

"Kalau jalan kaki tiga hari tiga malam baru sampai, itupun kita harus membawa bekal," katanya.

Di Rampi, tidak ada pula listrik dan jaringan internet.(*)

Berita Terkini