Duka Mahasiswa dan IKA Sastra Prancis Unhas untuk Prof Sumarwati

Penulis: AS Kambie
Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Dr Sumarwati, Guru Besar FIB Unhas

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepergian Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Sumarwati, ke Pangkuan yang maha kuasa, Selasa (1/8/2017) sore, membuat civitas akademika Unhas berduka.

Kalangan mahasiswa Fakultas Sastra Unhas dan Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKA) Sastra Prancis Unhas tak bisa membendung duka.

Betapa tidak, istri guru besar Fakultas Ekonomi Prof Dr Wim Poli ini adalah sosok pengajar yang humanis, leadership, tegas, dan berwibawa.

"Beliau dosen sekaligus guru bagi kami. Bukan hanya mengajarkan sastra dan bahasa, tapi beliau juga banyak mengajarkan falsafah hidup bagi mahasiswa dan alumni-alumninya," ujar Ketua IKA Sastra Prancis Unhas, Sultan Rakib, Rabu (2/8/2017) dini hari.

Mantan Ketua Jurusan Sastra Perancis dan mantan Ketua Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Unhas itu menghembuskan napas terakhir di PCC Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sumarwati adalah alumnus S3 Sastra Perancis. Dia kuliah S1 di Universitas Indonesia (UI) dan tercatat sebagai aktivis Angkatan 66. Dia juga pernah menjabat Asisten Direktur Program Pascasarjana (Asdir) 1 PPS Unhas.

"Turut berduka cita. Beliau sangat baik kepada saya saat saya kuliah di PPS Unhas. Banyak kesan saat beliau menjabat Asdir I PPS Unhas," ujar Ketua Forum Komunikasi LintasĀ  (Foklas) NGO Sulawesi, Djusman AR.

Selama aktif mengajar di Fakultas Sastra Unhas, Prof Sumarwati akrab disapa Madam.
Dia selalu menghadapi aktivis dan demonstran mahasiswa Fakultas Sastra dengan senyum. Tak jarang dia menepuk pundak mahasiswa dan mengelus rambut gondrong mahasiswa sambil tersenyum.

Sumarwati juga pernah menjabat Pembantu Dekan I Fakultas Sastra Unhas. Saat Jurusan Sastra Asia Barat dilanda konflik internal akibat penolakan mahasiswa pada ketua jurusan, 1999-2000, Prof Sumarwati ditunjuk menjadi Ketua Jurusan Sastra Arab.

Itulah pertama kalinya Jurusan Sastra Arab dipimpin seorang nasrani. Setelah masalah internal meredah, kepemimpinan jurusan di Sastra Arab dikembalikan kepada dosen alumnus Timur Tengah.(*)

Berita Terkini