TRIBUN-TIMUR.COM - Yana Zein telah dimakamkan pada Jumat (2/6/2017).
Jenazah Yana kemudian dimandikan, dikafani, hingga disalatkan setelah sebelumnya disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati.
Salah satu sahabat yang ikut memandikan Yana adalah Ayu Azhari.
Ayu pun mengisahkan apa yang dia saksikan, saat membersihkan tubuh Yana yang sebelumnya telah cantik dirias.
"Saya kebetulan ada di ruangan itu. Saya tanya bapaknya, 'ini siapa yg mandiin?' dia bilang 'saya". Terus karena saya ada di situ otomatis membantu, karena kan harus membaliknya, dan sebagainya," ujar Ayu ditemui di TPM Gandul, Cinere, Depok, Jumat (2/6/2017).
Ketika memandikan jenazah Yana, Ayu melihat wajah sahabatnya itu begitu bersih bahkan tak tampak seperti sedang sakit.
Ayu juga mengatakan wajah Yana bahkan seperti bayi yang baru lahir.
"Waktu melihat Yana sih kondisinya cukup bersih, bagus, senyum, kelihatan segar, tidak kelihatan sakit. Apalagi pas dibasuh dengan air, itu bersih banget," ungkap Ayu.
Ia melanjutkan, "Wajahnya polos, seperti bayi baru lahir, senyum, bersih tenang. Tadinya kan ibunya sempat khawatir takutnya ada yang copot (karena pakai formalin). Tapi malah bersih sekali."
Yana meninggal dunia di Rumah Sakit Mayadapa, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017), sekitar pukul 01:05 WIB.
Yana menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat kritis sepulang berobat kanker payudaranya di China.
Ia meninggalkan dua orang anak.
Riwayat Perjuangan Yana Melawan Kanker
Banyak yang tak menyangka Yana meninggal dunia begitu cepat.
Pasalnya, baru beberapa hari lalu ibu dua anak itu terlihat segar bugar dan ceria saat tiba di Jakarta usai berobat ke Guang Zhou, China.
Dikutip dari Kompas.com, Yana juga mengaku sel kankernya berhasil dihancurkan sehingga boleh dibilang ia sudah sembuh 75 persen.
Tinggal sedikit lagi sampai ia benar-benar bisa dinyatakan sembuh total dari kanker payudara stadium empat.
Namun ternyata Yana mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat koma di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis kemarin pukul 01.05 WIB.
Awal mula publik mulai tahu tentang penyakit Yana adalah pada 2016 lalu.
Saat itu, pemain sinetron yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ini mengungkap sakitnya.
Pada 2015 lalu, Yana mulai merasakan ada benjolan pada payudara kirinya.
Hanya, Yana berpikir itu hanya karena masuk angin karena benjolan tersebut tak terasa sakit.
Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya sadar bahwa si benjolan tadi ternyata semakin membesar.
Yana yang kala itu masih sibuk bermain sinetron tak terlalu khawatir sehingga hanya memilih pengobatan alternatif.
Tiba-tiba, pada suatu waktu ia benjolannya seperti pecah.
Yana kemudian memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya ia dinyatakan mengidap kanker payudara.
Namun meski tahu digerogoti kanker, Yana malah tetap melanjutkan shooting sinetron yang sudah mau berakhir.
Lama kelamaan, tubuh Yana semakin tak kuat, tangannya membengkak.
Ketika akhirnya Yana memilih penanganan medis, dokter memvonis kankernya sudah masuk stadium empat.
Pada akhir 2016 kondisi kesehatannya tak kunjung membaik. Sedangkan hartanya sudah habis terkuras untuk membiayai pengobatannya.
Sampai-sampai dua putrinya terpaksa putus sekolah.
Penderitaan Yana tak sampai di situ saja, ia juga divonis terkena kanker kelenjar getah bening.
Kanker itu bersarang pada ketiaknya.
Kemudian, pada awal 2017 kesehatan Yana kembali menurun lantaran ada cairan yang memenuhi paru-paru kanannya.
Karena itu ia kemudian menjalani kemoterapi, ia juga harus melakukan penyedotan cairan paru-paru.
Setelah mendapatkan bantuan dari para sahabat dan rekan-rekannya sesama artis, serta ada penggalangan dana online, Yana akhirnya bisa berobat Modern Cancer Hospital Guangzhou, China.
Ia bertolak ke sana didampingi asistennya, Nita, pada 30 Januari lalu.
Dua pekan kemudian, Yana mengumumkan kabar baik lewat teleconference di Menara Citicon, Jakarta Barat.
Di China, ia menjalani pengobatan cryosurgery atau penghancuran sel kanker dengan cara menyuntikkan suhu ekstrim minus 160 derajat.
Lama tak terdengar kabarnya, pada Minggu (28/5/2017) lalu, Yana akhirnya pulang ke Indonesia.
Penampilannya sangat berbeda dari saat akan berangkat dulu. Ia terlihat ceria, wajahnya segar, dan mulai bisa berjalan normal.
Yana mengaku sudah sehat, meskipun masih harus kembali ke China sebulan lagi untuk menyelesaikan pengobatannya.
Sebab, masih ada sisa 25 persen lagi sel kanker yang harus dimatikan.
Yana juga tetap mengonsumsi obat-obatan dan menjalani fisioterapi karena menurut dia tangan kirinya membengkak akibat jarum infus.
Namun keesokan harinya, Senin (29/5/2017), pesinetron senior itu merasa tubuhnya lemas dan sulit bernapas.
Ia lalu dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu, detak jantung Yana tak menentu sehingga harus dipasangi alat untuk mengembalikan jantungnya ke detak normal.
Sempat membaik, tiba-tiba kondisi Yana turun drastis lantaran paru-parunya kembali terisi cairan sebanyak 700 cc.
Dokter mengambil tindakan memasang alat pacu jantung pada tubuh Yana.
Namun setelah itu Yana tak sadarkan diri.
Berbagai alat medis dan obat-obatan diberikan, tetapi kesadaran Yana tak kunjung kembali.
Akhirnya, pada pukul 01.05 WIB, dokter menyatakan bahwa Yana telah meninggal dunia.(*)