Pasien BPJS Kesehatan Bisa Dirujuk ke RS Hermina

Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Rumah Sakit Hermina yang terletak di Jl Toddopuli Raya Timur kini menerima Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai Senin 15 Mei 2017 mendatang.

Hal tersebut tercantum dalam nota kesepahaman antara BPJS Kesehatan Kantor Cabang Makassar dengan Manajemen RS Hermina di rumah sakit tersebut, Jl Toddopuli Raya Timur, Jumat (12/5/2017).

BPJS Kesehatan diwakili Kepala Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Makassar, drg Unting Patri Wicaksono dan Direktur RS Hermina dr Victor Trigno.

Dr Victor menjelaskan, para peserta BPJS Kesehatan khususnya di wilayah kecamatan Manggala tak perlu repot lagi mencari rumah sakit yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.

"Terletak di lingkungan yang boleh dikata tidak ada rumah sakit. Padahal banyak warga yang kesulitan ketika mencari rumah sakit terdekat untuk berobat. Ini menjadi alasan mengapa kami menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan," ungkap dr Victor.

"Ini rumah sakit rujukan. Tentunya para peserta BPJS Kesehatan bisa berobat kesini dengan mengikuti aturan yang berlaku. Misal setelah mendapat rujukan dari puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat 1 lainnya. Kecuali dalam keadaan darurat," jelasnya.

Manajemen RS Hermina tidak dibolehkan menerima selisih pembayaran. Jika pasien ingin pindah kelas, diperbolehkan asalkan memenuhi prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan adanya kerja sama ini, dipaparkannya, pihak manajemen mengklaim bakal terus meningkatkan pelayanan rumah sakit tanpa membedakan satu sama lain.

Saat ini RS Hermina melayani pasien dengan empat golongan yaitu pasien umum, pasien peserta perusahaan asuransi kesehatan swasta, pasien BPJS kesehatan dan pasien yang ditanggung perusahaan yang menaunginya bekerja.

Kedepannya, manajemen bakal menghadirkan layanan cuci darah agar cakupannya lebih luas. Saat ini, salah satu fasilitas unggulan di rumah sakit ini adalah Klinik Tumbuh Kembang Anak.

Ada penyediaan terapi bagi anak berkebutuhan khusus, hiperaktif, terlambat berbicara dan kemampuan motoriknya tergolong lambat.