TRIBUN-TIMUR.COM-Ketegangan antara elite parlemen Indonesia dengan Pt Freeport Indonesia, kembali di titik nadir.
Marsekal (purn) Chappy Hakim (69), Jumat (17/2) malam, mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.
Chappy, jenderal penerbang bintang empat, hanya 4 bulan memangku jabatan penting yang ditinggal bawahannya, Marsma (purn) Maroef Sjamsoeddin (65) dan pernah menjabat Kepala Staf TNI-AU di jaman Presiden Megawati Soekarnoputri (2002-2005).
Tujuh hari lalu, Kamis (9/2/2017) Chappy membawa kembali Freeport ke pusaran konflik ketegangan dengan parlemen DPR-RI setelah mengancam politisi asal Jeneponto, Muchtar Tompo (42).
Inilah kali kedua, dua presiden direktur raksasa tambang biji besi nikel di Asia Pasific itu, mundur dalam setahun terakhir.
Tanggal 18 Januari 2016 lalu, Maroef Sjamsoedin, yang juga keturunan Jeneponto, Sulsel, juga mengajukan pengunduran diri, setelah insiden rekaman Papa Minta Saham, yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto, akhir 2015.
Pengunduran diri Chappy disampaikan juga manajamen Freeport melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/2/2017) sore.
Elite perusahaan asal Amerika itu, Chief Executive Officer dan President Freeport-McMoRan Inc., Richard C. Adkerson, juga sudah mengkonfirmasikan pengunduran diri Chappy.(*)
Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Timur, Minggu (19/2/2017)