Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB mengirimkan sebuah tanggapan atas komentar Ketua Golkar Sulsel Transisi, Nurdin Halid yang mempertanyakan peran Thita SYL, Ketua Manajemen Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim.
"NH (Nurdin Halid) tidak usah menyalahkan siapa-siapa dulu sebelum pengumuman KPU," katanya via WhatsApp ke Tribun, Sabtu (18/2/2017).
Ia pun menceritakan saat deklarasi Bur-Nojeng di Lapangan Makkatang Dg Sibali yang tak melibatkan Thita SYL dalam orasi.
"Semua masih ingat pada saat deklarasi, Pak Bur tidak menghargai ketua tim waktu itu, dimana yang dikasih kesempatan orasi hanya NH se mentara Thita tidak dikasihkesempatan.
Bahkan, semua partai pengusung tidak berorasi.Jadi sudahlah. NH turun level kalau begini statemennya," kata Irfan.
Anggota DPRD Sulsel ini juga mengatakan kalau mau menang maka syarat pertama adalah team, kandidat, dan partai pengusung harus menghargai tugas pokok dan fungsi ketua tim.
Sementara itu, Risman mengatakan Golkar tak pernah meninggalkan Bur-Nojeng.
"Kami di Golkar tidak akan pernah meninggalkan Bur-Nojeng karena mereka adalah kader golkar, pahit apapun perjungan. Wajarlah kalau kami juga bertanya tanggung jawab Ketua Tim yang kebetulan dari PAN. Masa nggak boleh nanya kenapa bisa kalah sementara Ketua tim dari PAN," kata Risman.
Sesuai hitungan real count KPU, pasangan Syamsari Kita-Ahmad Daeng Se're (SK-HD) menang tipis atas pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng).
Selisih perolehan kedua pasangan calon hanya 2.023 atau sekitar 1,16 persen.
SK-HD meraih 50,58 persen sementara Bur-Nojeng 49,42 persen.
Pengusung pasangan Bur-Nojeng bersama Partai Gerindra, Hanura, PDIP, PPP, PDIP, Partai Golkar, PBB, Partai Demokrat, dan PAN.
Sementara SK-HD, mendapatkan usungan dari PKS, Partai Nasdem dan dukungan dari PKB. (*)