TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Lingkungan Sudda, Kelurahan Leoran, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulsel, hanya berjarak sekitar 500 meter dari Kota Enrekang.
Kecamatan Enrekang adalah Ibu Kota Kabupaten Enrekang.
Jarak 500 meter itu jika menarik garis lurus dari Lingkungan Sudda dengan pusat Kota Enrekang melintasi Sungai Saddang yang memisahkan dua tempat ini.
Artinya, jika ada jembatan penghubung, jarak dua tempat ini hanya 500 meter.
Ketiadaan jembatan membuat warga Sudda harus memutar mengikuti jalan yang ada dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dengan kondisi jalan tak mulus.
Waktu tempuh tersebut sudah menggunakan motor atau mobil.
Jika berdiri di Terminal Baru Kota Enrekang, rumah-rumah di lingkungan ini terlihat jelas.
Tak ada jembatan dan waktu tempuh jalan darat yang lama, membuat warga Lingkungan Sudda, khususnya pelajar, menjadikan perahu sebagai alat transportasi utama ke Kota Enrekang.
Naik perahu, dalam hitungan beberapa menit saja warga lingkungan ini sudah sampai kota.
Pelajar gratis menumpang perahu, namun warga umum harus bayar Rp 5 ribu.
Kondisi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Salah seorang warga Sudda, Harni, mengatakan dia sering terlambat masuk sekolah bila naik motor.
Karena itu, perahu adalah alternatif terbaik.
"Kalau lewat darat'ki jelek jalanan baru jauh sekali juga, bisaki terlambat ke sekolah. Apalagi tidak ada kendaraan umum di Sudda," kata Siswi kelas VIII SMPN 2 Enrekang ini.
Harni menjelaskan, kadang dia dan teman-temannya tidak ke sekolah jika hujan deras dan air sungai meluap.
Dia berharap, Pemerintah Enrekang membuatkan jembatan agar memudahkan tranportasi ke Kota Enrekang.
"Pak Bupati, kami warga Sudda butuh jembatan," ujarnya kepada TribunEnrekang.com, Rabu (8/2/17).