Pengurus IKA Teknik Unhas Turut Berduka Atas Meninggalnya Afghani Djafar

Penulis: Alfian
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUMAH DUKA - Sejumlah keluarga, kerabat, sanak saudara, dan rekan almarhum Afghani Djafar, ketika melayat di rumah duka di Jl Adhyaksa Baru No.8 Makassar, Rabu (8/2/2017) malam. Almarhum akan dikebumikan di TPU Sudiang, Kamis (9/2/2017) sebelum lohor.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Teknik Unhas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) turut berduka cita atas berpulangnya Afghani Djafar ST di Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Ketua Umum Ikatek Unhas Periode 2014-2018, Ir Haedar Abdul Karim, mengatakan kepergian salah satu anggota Ikatek Unhas, Afghani (Teknik Mesin 1995) sangat mendadak.

“Kami turut berduka atas berpulangnya adik kita Afghani di usia yang masih cukup muda. Kita manusia memang hanya bisa berencana, dan Allah SWT yang punya segalanya, Kapan pun Allah meminta, saat itu pula kita harus kembali,” ujarnya.

Almarhum meninggal dunia dalam perjalanan menuju tempat bekerja di PT 3M, Jakarta. Sesaat tiba di Bandara Sukarno-Hatta, Cengkareng, dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, bapak satu anak kelahiran 22 Oktober 1975 itu meninggal.

Vonis medis, menyebutkan sarjana teknik mesin lulusan SMA Negeri 1 Makassar tersebut berpulang karena serangan jantung. Almarhum sempat mendapat perawatan di peaswat Garuda yang ditumpanginya. Lalu dibawa ke klinik Bandara Soetta.

“Kita berharap Antek2 (anak teknik) dapat meneladani sikap dan prilaku Aga (Afghani) yang selalu membantu dan mendukung jaringan Antek. Termasuk pengembangan Ikatek Unhas,” kata Anggota Majelis Pertimbangan Ikatek Unhas Ir Muh Sapri Pamulu MEng PhD.

Rasa duka juga disampaikan pengurus Ikatek Unhas lainnya Ir M Ghazali Thaha MT. Lulusan Arsitektur Unhas 1985 ini mengatakan selalu mendengar kiprah Afghani sebagai salah satu penggiat Cappana 09, komunitas alumni teknik Angkatan 1995.

“Semua berasal dari Allah dan semua akan kembali kepadanya. Duka kami semua alumni teknik Unhas untuk Afghani Teknik Mesin 95. Semoga diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran,” ujarnya.

Almarhum yang pernah kerkecimpung di Radio Madama FM ini disemayamkan di rumah duka Jl Adhyaksa Baru No.8 Makassar. Jenazah almarhum tiba di Makassar sekira pukul 21.30 Wita. Almarhum akan dikebumikan di TPU Sudiang, Kamis (9/2/2017) sebelum lohor.

Almarhum meninggalkan istri dr Mona Nulanda SpOG dan seorang putra M Danish Gazi Israq yang berusia 7 tahun. (*)

Berita Terkini