Idul Fitri 1437 H

Sudah Tiga Lebaran, Marinir Lantamal VI Makassar Tak Mudik Demi Tugas

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang yang terpaksa tak mudik tahun ini adalah Sertu Muhammad Ridwan (46), seorang anggota Marinir Lantamal VI Makassar.

Llaporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari raya Idul Fitri, menjadi momentum untuk para perantau kembali ke kampung halamannya merayakan lebaran bersama keluarga, atau dikenal dengan istilah mudik.

Mudik menjelang hari lebaran sudah menjadi tradisi bagi umat muslim di seluruh Indonesia. 

Namun tak semua orang dapat menikmati momen mudik tersebut. Beberapa di antaranya terpaksa harus berlebaran di perantauannya akibat tugas dan kewajiban yang tak boleh ditinggalkan.

Salah seorang yang terpaksa tak mudik tahun ini adalah Sertu Muhammad Ridwan (46), seorang anggota Marinir Lantamal VI Makassar.

Sertu Muh Ridwan yang ditemui di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Minggu (10/7/2016) mengatakan sudah tiga lebaran terakhir ia tak pulang ke kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Sudah tiga kali lebaran saya tidak mudik, dua kali idul fitri dan satu idul adha, itu karena ada tugas," ungkapnya.

Ia mengaku rela tak mudik karena harus menjalankan kewajibannya sebagai prajurit TNI.

"Sudah jadi tugas dan tanggung jawab kami, mau bagaimana lagi," katanya yang saat itu sedang membantu mengecek tiket calon penumpang kapal di pelabuhan.

Sertu Muh Ridwan bersama beberapa rekannya yang lain dari Lantamal VI ditugaskan untuk membantu pengawasan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini.

Ia pun harus berlebaran dan melaksanakan salat ied di kawasan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

"Kemarin kamu salat ied di sini, setelah salat, kembali ke rumah sebentar, lalu ke sini lagi bertugas karena ada empat kapal yang akan berangkat waktu itu," ujarnya.

Ridwan mengaku banyak suka duka yang ia alami selama bertugas saat hari raya lebaran, hingga tak ada kesempatan untuk mudik dan bertemu keluarganya

"Sebenarnya lebih banyak dukanya, karena biasanya pulang ketemu keluarga di kampung. Ketemu istri dan anak juga cuma sebentar, habis itu tugas lagi," kata dia.

Meskipun demikian, ada juga suka cita yang selalu dirasakan olehnya meskipun tak mudik dan tak merayakan momen hari lebaran bersama keluarga.

"Namanya tugas itu kalau kita kerjakan dengan ikhlas, ada kepuasan tersendiri yang dirasakan. Melihat para penumpang tertib dan terlayani dengan baik itu kepusan buat saya," kata Ridwan.

Ia pun berharap momen lebaran selanjutnya, ia dan keluarganya bisa mudik ke kampung halaman. (*)

Berita Terkini