Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, BALI-Sekretaris Tim Pemenangan Syahrul Yasin Limpo, La Kama Wiyaka mengatakan Syahrul akan jadi salah satu wakil ketua umum DPP Partai Golkar.
"Jelas mi itu, tidak mungkin jabatan biasa ji," katanya, Selasa (17/5/2016).
Selama Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo sudah menggelindingkan isu Munas rekonsiliasi.
"Munas ini adalah rekonsiliasi sehingga perebutan Caketum bukan yang utama. Kami berdelapan berkomitmen siapa pun terpilih akan saling mendukung," katanya.
Bahkan, ketika Setya Novanto, sekarang Ketua Umum DPP Partai Golkar Terpilih periode 2014-2019, berjanji mengajak Syahrul YL masuk ke dalam kepengurusannya kalau dirinya menjadi ketua umum DPP Partai Golkar 45 hari sebelum perhelatan Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
"Kalau saya sama pak Syahrul tak berbeda, siapapun yang jadi kita saling mendukung," katanya saat berkunjung ke Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Soedirman, Makassar, Sulsel, Jumat (1/4/2016).
Syahrul pun membalas ajakan Setnov dengan kalimat,"ketika bapak jadi ketua umum maka saya tidak akan tinggalkan pak Setnov."
Suasana malam itu begitu cair dengan makan malam mie kering, bakso plus buras.
Syahrul pun memperlihatkan arah dukungannya kepada Setya Novanto saat Ketua Fraksi Golkar DPR RI ini meraih suara terbanyak pada perhitungan suara calon ketua umum DPP Partai Golkar pagi tadi, Selasa (17/5/2016).
Setnov, sapaan akrabnya Setya Novanto meraih 277 suara sedangkan pesaing terdekatnya Ade Komarudin sebanyak 173 suara.
"Kalau kita anggap ini maksimal maka tak perlu kita lanjutkan," kata Syahrul.
Lalu setelah itu, Ade Komarudin pun menyatakan mundur dan menerima Setnov sebagai calon ketua umum terpilih.
Selanjutnya, Syahrul bersedia bergabung ke dalam kepengurusan Setya Novanto. (*)