Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Direktur RSUD Salewangang Maros, dr Sitti Maryam saat ditemui tribunmaros.com di ruang kerjanya mengatakan, penderita DBD pada bulan ini sudah ada yang meninggal dua orang.
"Mereka masih anak- anak. Mereka baru dibawa ke rumah sakit saat keadaanya parah," ujarnya, Selasa (26/1/2016).
Kedua bocah tersebut yakni Adam (3) warga Desa Damai Tanralili dan Syamsul Arifin (14), warga Dusun Parrang Desa Bajipamai, Kecamatan Cenrana.
"Keduanya meninggal pekan lalu. Baru beberapa jam dirawat sudah meninggal. Hal itu disebabkan karena orangtuanya terlambat membawanya ke rumah sakit," ujarnya.
Rata- rata pasien DBD tersebut yang dirawat inap di RSUD Salewangang dirujuk oleh Puskesmas dan klinik atau dokter praktek.
Perawatan pasien itu dilakukan di beberapa ruangan, seperti Seruni, Teratai, Melati , Anggrek dan Tulip. Khusus untuk anak- anak dirawat di ruangan Tulip.
"Rumah sakit ini hanya tempat rujukan. pasien itu melakui puskesmas dan klinik. Dia biasanya dirawat hingga tujuh hari, tergantung dari parahnya," ujarnya.