Waspada! Ini Penyakit "Memalukan" pada Pria Akibat Berzina dengan Pacar

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kutil

TRIBUN-TIMUR.COM - Penyakit kelamin pria dapat terjadi karena beberapa hal.

Tanpa terkecuali, semua organ tubuh harus dijaga supaya tetap sehat dan berfungsi optimal.

Demikian pula dengan alat kelamin seperti “Mr P” dan “Miss V”.

Misalnya, memilih pakaian dalam yang tepat agar bisa menyerap keringat sehingga organ intim tidak lembap atau membersihkan “Mr P” dan “Miss V” setelah buang air kecil.

Sayangnya, hal tersebut sering dilupakan hingga menimbulkan bakteri pada alat kelamin, infeksi, hingga penyakit kelamin.

Bicara soal penyakit kelamin, masalah ini bukan monopoli kaum wanita saja.

Pria pun harus memperhatikan kesehatan alat kelaminnya agar tidak terjangkit penyakit kelamin pria seperti berikut ini.

“Mr P

Pada kondisi normal, “Mr P” pria akan lurus saat ereksi.

Tapi, “Mr P” penderita penis bengkok atau peyronie’s disease malah akan melengkung ke kanan, kiri, atau bawah. Bahkan “Mr P” dapat menjadi lebih pendek.

Alhasil, penderita penis bengkok sulit mengalami ereksi.

Peyronie’s disease disebabkan plak atau benjolan keras sehingga menyebabkan peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan fibrosa.

Hal ini bisa terjadi karena “Mr P” mengalami cedera, misalnya, saat berhubungan intim, berolahraga, atau kecelakaan.

Kulit Kering

Selain tak nyaman, kulit kering pada “Mr P” yang pecah-pecah akan menimbulkan nyeri.

Penyebab penyakit kelamin ini adalah “Mr P” yang tidak bersih, celana dalam tidak bersih, serta pemilihan sabun mandi dan detergen yang tidak tepat.

Cara mengobati kulit kerig pada “Mr P” adalah menggunakan sabun mandi yang mengandung pelembap, cuci celana dalam dengan bersih, dan pakai detergen yang tidak terlalu keras.

Jika tidak ada perubahan, segera periksa ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Herpes

Penyakit yang ditularkan lewat berhubungan badan ini disebabkan virus yang menimbulkan bintil-bintil berisi cairan jernih atau nanah yang berkembang di atas kulit yang memerah.

Jika bintil-bintil pecah, penderita herpes akan merasa nyeri dan mengalami demam, lemas, bahkan tidak nafsu makan.

Gonorrhea

Gonorrhea atau gonore disebabkan infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat menimbulkan nyeri saat buang air kecil.

Penyakit kelamin ini ditularkan melalui hubungan intim dan oral seks.

Selain nyeri saat buang air kecil, gejala gonore adalah testis bengkak, keluar cairan dari “Mr P” (cairan awalnya berwarna bening atau putih susu, kemudian kuning), anus berdarah, terasa gatal, atau mengeluarkan cairan.

Bila penularan penyakit kelamin yang disebut dengan kencing nanah ini terjadi dari oral seks, maka kerongkongan terasa seperti terbakar dan adanya pembengkakan pada kelenjar kerongkongan bengkak.

Gonorrhea yang tidak diobati akan menyebabkan kemandulan.

HIV/AIDS

Waspada! Inilah Penyakit Kelamin Pria]

Aktor Kena HIV/AIDS Karena Berhubungan dengan Pelacur

Aktor Amerika Charlie Sheen, yang sama terkenalnya atas karyanya di layar perak dengan perbuatannya di luar-layar seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan PSK, mengungkapkan pada hari Selasa (17/11/2015), bahwa ia positif mengidap HIV.

“Saya mengakui di sini bahwa saya benar mengidap virus HIV penyebab AIDS,” kata Sheen, 50 tahun, dalam acara talk show pagi NBC “Today' sebagaimana dikutip dari VoA.

Sheen, kabarnya pernah sebagai aktor televisi dengan bayaran tertinggi, mengungkapkan ia telah mengetahui penyakitnya selama kira-kira empat tahun tetapi tidak tahu bagaimana ia tertular virus itu.

Ia mengatakan selama ini membayar uang dalam jumlah besar kepada orang yang mengetahui tentang keadaannya supaya diam mengenai penyakitnya, tetapi ia sekarang mengungkapkannya untuk menghentikan pemerasan tersebut.

“Apa yang dilupakan orang adalah bahwa uang itu diambil dari anak-anak saya,” katanya mengenai pemerasan itu.

Sheen telah menikah tiga kali dan mempunyai lima orang anak.

Ketika ditanya apakah ia masih membayar mereka, ia mengatakan “tidak lagi setelah hari ini. Saya membebaskan diri saya dari penjara ini hari ini.”

Sheen mengatakan ketika ia pertama kalinya merasa sakit, dengan sakit kepala yang sangat keras dan berkeringat sangat banyak hingga membasahi tempat tidurnya, begitu parahnya sehingga ia mengira ia mempunyai tumor otak dan hampir mati.

Setelah menjalani beberapa pengetesan, dokter memberi diagnosa bahwa ia mengidap virus penyebab AIDS.

 

Bunga Obat HIV/AIDS

Geranium adalah salah satu jenis bunga yang berbentuk kecil dan biasanya tumbuh bergerombol.

Bunga ini memiliki warna ungu, biru, pink, atau putih.

Selama ini bunga geranium diketahui sebagai tanaman yang bisa mencegah gigitan nyamuk.

Namun baru-baru ini peneliti menemukan bahwa ekstrak bunga geranium dipercayai bisa menyembuhkan AIDS.

Peneliti dari Jerman mengungkap bahwa ekstrak tanaman geranium bisa mencegah virus HIV mengenai sel manusia. Virus HIV terbagi menjadi dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2.

Kedua virus tersebut bertanggung jawab menyebabkan penyakit AIDS pada manusia.

Peneliti mengungkap bahwa ekstrak bunga geranium berpotensi untuk menjadi obat baru untuk mencegah virus HIV-1.

[Bunga Geranium. FOTO: PILIH DOKTER]

Penelitian yang dilakukan di German Research Centre for Environmental Health, Munich juga menemukan bahwa ekstrak geranium bisa mencegah virus untuk melakukan replikasi jenis baru dari HIV-1 dan melindungi sel kekebalan tubuh serta sel darah dari infeksi virus HIV tersebut.

Para peneliti tersebut juga menemukan jika bunga Geranium mampu melindungi sel darah dan system imunitas tubuh dari infeksi virus, dengan kata lain, Geranium mampu mencegah penyebaran HIV.

Peneliti telah melakukan beberapa percobaan klinis untuk mengetahui apakah efek bunga geranium aman untuk dikonsumsi manusia.

Di Jerman, peneliti juga telah melegalkan penggunaan ekstrak ini sebagai obat herbal untuk mencegah HIV.

Ekstrak geranium cukup menjanjikan untuk digunakan sebagai obat melawan HIV-1.

Selain itu, geranium juga bisa didapatkan dan disimpan dengan mudah.

Ekstrak dari bunga Geranium ini memiliki cara kerja yang berbeda dari semua obat-obat anti HIV-1 yang telah digunakan dalam uji klinis.

Hal ini menjadikan bunga Geranium sangat penting digunakan dalam pengobatan anti HIV sebagai supplemen.

Selain itu penggunaan ektrak geranium dalam pengobatan anti HIV sangat menjanjikan karena hanya membutuhkan sumber daya sedikit, mudah dikembangkan dan tidak membutuhkan proses pendinginan.

Berdasarkan data WHO, lebih dari 35 juta orang di dunia terkena virus HIV, kebanyakan adalah HIV-1.

Jika tak segera dirawat HIV bisa menyebabkan penyakit AIDS yang sangat membahayakan dan bisa menghilangkan nyawa. Penemuan ini bisa menjadi salah satu sinar terang untuk pengembangan obat HIV/AIDS di masa depan.

Aman Berhubungan Seksual 

HIV merupakan suatu infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh secara progresif.

HIV disebabkan oleh virus HIV1 dan HIV2. HIV biasanya ditularkan antar manusia melalui hubungan seksual dengan penderita dan pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Bila Anda atau pasangan Anda menderita HIV, Anda tetap dapat berhubungan seksual dan menjalani hidup Anda seperti orang lainnya.

Akan tetapi, diperlukan beberapa langkah ekstra untuk melindungi Anda atau pasangan Anda.

1. Gunakan Kondom

Bila Anda atau pasangan Anda menderita HIV, maka gunakanlah kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan HIV.

Hindari oral seks karena juga dapat menularkan HIV.

Jika Anda dan pasangan Anda menderita HIV, tetap gunakan kondom selama berhubungan seksual untuk menghindari penularan virus HIV jenis lainnya dari pasangan Anda. Hal ini dapat memperburuk gejala yang Anda alami.

2. Hindari Faktor Risiko

Hindari berbagai hal yang dapat meningkatkan resiko Anda terkena atau menularkan HIV, seperti mempunyai banyak pasangan seksual, menderita penyakit menular seksual, atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.

3. Ketahui Cara Penularannya

HIV menular melalui darah dan cairan tubuh (cairan vagina, air mani, dan cairan anus).

Penularan melalui cairan tubuh dapat terjadi bila cairan tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka atau membran mukosa.

Berciuman dengan penderita HIV tidak dapat menularkan HIV, kecuali bila Anda memiliki luka pada daerah mulut atau melakukan ciuman ala Perancis yang menyebabkan lidah saling bersentuhan.

Berpelukan atau bersentuhan dengan penderita HIV juga tidak dapat menularkan HIV.

Pengobatan Profilaksis

Salah satu pengobatan terpenting bila Anda menderita HIV adalah obat antiretrovirus.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah virus di dalam tubuh Anda, bahkan sampai tidak terdeteksi. Dengan demikian, juga mengurangi kemungkinan Anda untuk menularkan virus HIV pada orang lain.

Bila Anda merasa telah terpapar oleh virus HIV, segera hubungi dokter Anda dalam waktu kurang dari 72 jam setelah terpapar.

Dokter akan memberikan obat antiretrovirus pada Anda sebagai langkah pencegahan tertularnya virus HIV. Obat ini harus Anda konsumsi selama 28 hari.

Penggunaan kondom setiap berhubungan seksual merupakan salah satu cara pencegahan HIV yang paling penting dan efektif.

Selain kondom, Anda juga dapat mencegah terkena HIV melalui mengkonsumsi obat antiretrovirus sebelum terpapar oleh virus HIV.

Cara ini biasanya digunakan bila Anda ingin hamil tetapi pasangan Anda mengidap HIV.

Apa yang Harus Dilakukan Bila Anda atau Pasangan Menderita HIV?

Jaga Komunikasi

Jangan menarik diri Anda dari pasangan atau lingkungan Anda karena Anda menderita HIV.

Beritahukanlah pada pasangan Anda mengenai seluruh ketakutan dan kekhawatiran Anda.

Merasa Takut Merupakan Hal yang Wajar

Rasa takut menulari pasangan Anda dapat membuat Anda takut berhubungan seksual.

Hal ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi. Jangan paksakan diri Anda untuk berhubungan seksual sekarang, berilah waktu bagi diri Anda dan pasangan Anda.

Jagalah kedekatan Anda dan pasangan Anda dengan berpelukan atau ciuman ringan.

Sangat penting untuk menjaga hubungan Anda dan pasangan tetap dekat.

Carilah Pertolongan

Konsultasikanlah masalah Anda dengan dokter Anda untuk memperoleh solusi terbaik bagi penanganan HIV dan pencegahan penularannya.

Dukungan dari keluarga dan pasangan dapat membantu Anda.

Rencanakan Masa Depan Anda

Menderita HIV bukan berarti akhir dari segalanya.

Dengan penanganan yang dini dan tepat, Anda dapat menjalani kehidupan Anda seperti orang lain.

Rencanakanlah masa depan Anda bersama pasangan Anda.(voiceofamerica/dokter.id)


Berita Terkini