MotoGP

Eks Pebalap MotoGP: Rossi Tetap Tak Akan Juara Dunia Biar Tak Dihukum

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi, beraksi saat menjalani sesi latihan bebas kedua GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Jumat (6/11/2015).

ROMA, TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak yang menganggap pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, akan menjadi juara dunia MotoGP 2015 andai tidak mendapat hukuman dari Race Direction.

Namun hal ini ditentang oleh mantan pembalap MotoGP, Kevin Schwantz.

Menurut Schwantz, Rossi tidak akan mampu mencapai podium pada GP terakhir di Valencia. Sehingga kemungkinan Rossi menjadi juara sedikit tertutup.

"Rossi dalam kesulitan pada akhir musim. Bahkan jika dirinya tidak mendapatkan hukuman. Saya tidak berpikir dirinya akan mendapatkan kecepatan yang mampu membawanya ke podium," ujar Schwantz yang dilansir oleh laman Motorsport.com.

Menurut Schwantz hal ini disebabkan karena Rossi selalu kesulitan saat balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, GP Valencia.

Schwantz mencoba mengingatkan kekalahan Rossi di GP Valencia dari Nicky Hayden pada 2006.

Namun Schwantz memuji penampilan ciamik Rossi pada GP Valencia, Minggu (1/11/2015).

Juara dunia 1993 ini memuji perjuangan Rossi yang mampu finis di urutan keempat.

Pembalap asal Italia ini gagal menjadi pembalap terbaik MotoGP setelah pada balapan terakhir kalah dari rival setimnya Jorge Lorenzo.

Pada GP terakhir itu, Rossi harus memulai balapan dari urutan terakhir.

Rossi start dari posisi buncit karena hukuman Race Direction.

Hukuman tersebut diberikan karena Rossi diduga menendang pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Misteri Marquez

Valentino Rossi masih terus mengumbar kecaman pada para rivalnya di lintasan.

Hasil balapan di GP Valencia, Minggu (8/11/2015) menempatkan rekan satu timnya, Jorge Lorenzo sebagai juara Moto GP 2015.

Namun Valentino Rossi, mengkritik kemenangan rekan setim asal Spanyol itu.

Rossi, menilai Jorge Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP 2015. tak lepas dari bantuan Marc Marquez, pebalap tim Honda.

Jorge Lorenzo, Marc Marquez juga pebalap peringkat 3 di Valencia, Dani Pedrosa, segera membantah tudingan 'Skenario Spanyol' itu.

Bahkan Lorenzo menyerang balik rekan satu timnya.

"Anda bisa lihat, saat Valentino Rossi tak punya risiko apa pun dan hanya memacu dengan semaksimal mungkin, ia tetap masuk finish 20 detik di belakang kami," kata Lorenzo.

Rossi belum berhenti. Di depan media Italia, Rossi merespon balik jawaban Marquez.

"Bagi saya, silakan anda menengok kembali balapan-balapan yang dilalui Marc Marquez dalam dua tahun terakhir," ujar Rossi dikutip dari Crash.net.

Menurut Rossi, dari rekaman itu akan terlihat bahwa Marquez selalu berusaha menyalip dan mengejar selisih pebalap di depannya. Itu terutama terjadi di lap terakhir.

"Jadi pertanyaannya, adalah mengapa Marc Marquez tak pernah berupaya melewati Jorge Lorenzo?"

"Mengapa tak mencoba satu upaya pamungkas di lap terakhir ?" kata Rossi.

Sebelumnya, Marquez sudah membantah serangan Rossi dengan penjelasan soal upaya di lap terakhir.

Menurutnya bila dia berupaya menolong Lorenzo maka dia akan tertinggal lima detik di belakang.

Pebalap bernomor 93 itu menambahkan bahwa rencana dia menggeber gas di lap terakhir gagal terwujud karena dia dikejar bahkan sempat dilewati oleh Dani Pedrosa.

Sementara Lorenzo menyebut dirinya tetap lebih baik dari Rossi bila mellhat data yang ada selama MotoGP musim 2015.(*)

Berita Terkini