Hypnotherapy Bantu Siswa Yang Alami Kesulitan Belajar

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Studi (Prodi) S2 Bimbingan dan Konseling (BK), Program Pascasarjan (PPs) Universitas Negeri Makassar menggelar pelatihan hipnotherapy di kampus Program Pasca sarjana (PPs), jln Landak Baru, Makassar, Provinsi Sulawesi Selata, Minggu (8/11/2015).

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar membuat para praktisi pendidikan berusaha mencari cara untuk menangani masalah tersebut. Salah satu langkah yang tengah dicoba adalah dengan metode Hipnotherapy.

Hal itu diungkapkan dalam kegiatan pelatihan hipnotherapy di kampus Program Pascasarjana (PPs), jln Landak Baru, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (8/11/2015).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program studi (Prodi) S2 Bimbingan dan Konseling (BK), Program Pascasarjan (PPs) Universitas Negeri Makassar.

"Kegiatan ini bertujan untuk mengenalkan dan melatih bagaimana teknik hypnotherapy dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, tutur Farida, selaku ketua jurusan BK.

Farida juga mengatakan, saat ini masih banyak orang yang mengira hypnosis hanya untuk kegiatan negatif.

"Masih banyak yang beranggapan hypnosis hanya seperti yang di televisi, padahal hypnosis bisa dimanfaatkan untuk memberikan sugesti positif pada anak didik," katanya.

Sementara itu Pembimbing hypnotherapy, Henrikus mengungkapkan, teknik hypnosis pada dunia pendidikan sudah lama dikembangkan, namun untuk di Indonesia sendiri baru berkembang kurang lebih selama 5 tahun.

"Dalam konteks klinis teknik ini sudah berkembang selama 25 tahun, dan untuk di Makassar sendiri saya sudah rintis selama 12 tahunan," ungkap Henrikus.

Selain itu Henrikus juga menjelaskan, jika metode yang diterapkannya tersebut dikenal dengan istilah intervensi klinis.

"Kita melakukan intervensi pada alam bawah sadar yang menguasai diri kita sebesar 90 persen, sehingga perubahannya bisa lebih signifikan dari pada setika kita sadar," kata Dosen UNM ini.

Berita Terkini