Sumpah Pemuda

Pimpinan Kampus UNM Dorong Mahasiswa Tutup Jalan dan Lawan Polisi

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hingga pukul 16.00 wita, Jl AP Petta Rani, depan kampus Universitas Negeri Makassar mengalami kemacetan, Selasa (28/10/2014).

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Meski telah dipukul mundur hingga ke dalam kampusnya, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali keluar ke jalan dan melakukan penutupan jalan, Selasa (28/10/2014). Aksi itu terjadi setelah mereka mendapat dorongan dari salah seorang Pembantu Dekan III, Ismail.

Sebelumnya, bentrokan fisik terjadi antara mahasiswa dan polisi sekitar satu jam lebih. Ismail datang bersama beberapa pihak di rektorat. Kedatangannya ke lokasi bentrokan bukannya menenangkan mahasiswa, namun malah memprovokasi untuk melakukan pelawanan.

"Kalau ada gedung kampus yang rusak, polisi harus ganti. Mana Ketua BEM-nya? Kumpulkan semua mahasiswa. Tutup kembali jalan sebelum ada pertanggungjawaban dari polisi," kata Ismail di tengah-tengah kerumunan mahasiswa, anggota Intelkam dan wartawan.

Mendapat dukungan penuh dari pihak rektorat, ratusan mahasiswa kembali memblokade jalan. Padahal, sebelumnya beberapa kendaraan berhasil melewati jalan trans Sulawesi tersebut. Sementara itu, aparat kepolisian terpaksa mundur dan jalan trans Sulawesi kini dikuasai oleh mahasiswa.

Sebelumnya juga, mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) terlibat bentrokan polisi. Polisi terpaksa membubarkan paksa aksi mahasiswa dalam memperingati hari Sumpah Pemuda dengan membakar ban bekas dan memblokade Jalan Rappocini.

Bentrokan fisik antara mahasiswa UIT dan polisi tidak berlangsung lama. Polisi terus memberondong mahasiswa dengan tembakan gas air mata dan semprotan air kendaran watercannon.(*)

Berita Terkini