MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) Sulsel menilai, Pemilu 2014 tak akan berjalan efektif. Pemilu kali ini hanya berlangsung di aras prosedural demokrasi, bukan di ranah substansi.
Pesta demokrasi lima tahun tidak akan sesuai dengan pencapaian tujuannya.
"Memang, pemilu nanti akan menghasilkan legislator dan Presiden baru, tetapi mereka terpilih bukan karena kesadaran demokrasi dari warga. Mereka terpilih karena memang setiap sekali dalam lima tahun rakyat harus memilih," kata Direktur Eksekutif LAPAR, Abdul Karim, Rabu (19/3/2014).
Besarnya nilai biaya penyelenggaraan Pemilu dinilai tak akan berbanding lurus dengan kualitas hasil (output).
Kondisi ini didasarkan pada situasi, dimana rakyat tak memahami substansi Pemilu. "Kesalahan bukan pada mereka, namun pada partai politik yang tak memberikan pendidikan politik," ujar Karim.
Tak hanya partai politik yang salah, calon legislatornya pun demikian. Mereka yang kerap bersentuhan langsung dengan rakyat tak memberikan pendidikan politik.
"Caleg malah memberi bantuan sembako, pakaian," kata Karim, penggiat Sekolah Demokrasi Gowa. Akibatnya, calon legislator pun menjadikan masyarakat pemilih kian pragmatis.
LAPAR: Setiap Pemilu, Caleg Asal Dipilih
Penulis: Edi Sumardi
Editor: Ina Maharani
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger