Citizen reporter
Bahrul ulum (Konsultan UMKM Makassarpreneur)
Melaporkan dari Makassar
Bank Indonesia-SEM Institute Riset KPJU Unggulan UMKM Sulsel
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia dan khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berkaitan hal tersebut, Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM Bank Indonesia Wilayah I (Sulawesi, Maluku, dan Papua) bekerjasama dengan SEM Institute melakukan penelitian komoditas/produk/jenis usaha unggulan (KPJU) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan . Penelitian yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 27 Juni 2012 ini mengambil 24 kabupaten/kota dan 304 Kecamatan di Sulsel.
Direktur SEM Institute, M. Karebet Widjajakusuma mengatakan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengembangkan berbagai jenis komoditas/ produk/jenis usaha unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Analytic Hierarchy Process (AHP), Metode Bayes, serta Metode Borda.
SEM Institute adalah konsultan swasta nasional yang bergerak di bidang riset, pelatihan, konsultasi pemasaran, dan kebijakan strategis yang sebelumnya telah bermitra dengan BI di sejumlah provinsi di Indonesia dalam berbagai survey sektor riil dan UMKM.
Adapun hasil riset Pengembangan KPJU Unggulan ini nantinya akan merekomendasikan prioritas-prioritas pembangunan perekonomian dari sisi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing produk pada KPJU unggulan sektoral dan lintas sektoral di Provinsi Sulawesi Selatan.
Selaku representatif office (RO) SEM Intitute dan penanggungjawab lapangan riset KPJU unggulan UMKM Sulsel kami telah menurunkan interviewer di Kab/Kota se-Sulsel yang akan yang akan melakukan tugas wawancara kepada stakeholder terkait. Sebelumnya telah dilaksanakan pembekalan tim berupa training seputar metodologi penelitian AHP, micro interview, dan motivasi. Sebanyak 15 orang pewawancara dilatih langsung Direktur SEM Institute, M Karebet Widjajakusuma di Makassar.