Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ksatria Baret Merah

Sosok Letda Darius Bayani 'Rambo-nya TNI' Prajurit Kopassus Ahli Lacak Jejak Lawan Tanpa Alat Modern

Letda Inf Darius Bayani Rambo-nya TNI merupakan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) asal Papua.

|
Editor: Sakinah Sudin
Instagram @penkopassus
KSATRIA BARET MERAH - Kolase: kiri ke kanan: Potret Darius Bayani (saat berpangkat Serka) bersama tim dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma (1996) dan momen Letda Darius Bayani mendapat mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Prabowo Subianto. Darius Bayani dijuluki Rambo-nya TNI. (Kolase Tribun Timur) 

Dari total 26 sandera, tiga orang tewas dibunuh penyandera, sementara sisanya berhasil diselamatkan, termasuk semua sandera berkebangsaan asing.

Atas keberanian dan kemampuannya yang luar biasa, Presiden Prabowo memberikan pujian khusus.

“Jika ada Rambo di TNI, saya kira Bayani bisa memenuhi syarat untuk jadi Rambo.”

Tentang Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma

Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma adalah operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka dalam peristiwa Krisis sandera Mapenduma.

Operasi ini sebagian besar anggotanya berasal dari Kopassus.

Operasi ini dimulai tanggal 8 Januari 1996 sejak dilaporkannya peristiwa penyanderaan tersebut, dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto.

8 Januari 1996, Mission Aviation Fellowship cabang Wamena melaporkan kepada Kodim 1702/Jayawijaya, Irian Jaya, bahwa sejumlah peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95 disandera oleh OPM kelompok Kelly Kwalik, di kampung Mapenduma, distrik Tiom, Jayawijaya.

Ekspedisi itu sendiri sudah berada di Mapenduma, sekitar 160 km di barat daya Wamena, sejak tanggal 18 November 1995.

Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Geselema, Alama, Mimika. 

Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan seorang peneliti biologi. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved