Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Banned FIFA Dicabut! PSM Makassar Full Skuad Lawan Bhayangkara FC

Duel Bhayangkara FC vs PSM Makassar di Stadion PKOR Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (16/8/2025) pukul 20.00 Wita.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
BEBAS SANKSI - Skuad PSM Makassar selebrasi usai jebol gawang PSM Makassar pada pekan pertama Super League 2025/2026 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025) malam.  PSM Makassar terbebas dari Banned FIFA,  Senin (11/8/2025). 

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares  mengaku agak frustasi di masa persiapan. 

Sebab, memutar otak untuk membentuk tim.  Ada empat tim berbeda dibuatnya.

"Tentu saja, masa persiapan kita frustasi,” ungkapnya.

"Saya harus menyiapkan empat tim berbeda di masa persiapan," keluhnya saat konferensi pers usai pertandingan PSM Makassar vs Persijap di Ruang Media Stadion BJ Habibie, Jumat malam.

PSM Makassar terkena sanksi banned FIFA karena bersengketa dengan mantan pemainnya Willem Jan Pluim.

Manajer PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin mengungkapkan, pihaknya sudah membayar Pluim sesuai dengan nilai dijatuhkan putusan FIFA kepada PSM Makassar.

Termasuk dengan denda-denda di dalamnya.

“Jadi PSM Makassar sudah selesaikan itu semua, seluruhnya. Itu sudah dibayar sejak 1 Agustus 2025 sudah diselesaikan,” ungkapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu malam.

Pria akrab disapa Fajrin ini menyebut, yang jadi masalah saat ini adalah pihak pengacara Pluim belum memberikan tanggapan kepada FIFA mengenai pembayaran dilakukan PSM Makassar.

Lantaran prosedurnya itu, setelah pembayaran, pihak pemain atau pengacara pemain harus memberikan konfirmasi pembayaran yang telah diterima.

Jika itu tak dilakukan oleh pihak Pluim, maka PSM Makassar harus menunggu sesuai waktu ditetapkan oleh FIFA, yaitu lima hari.

Lima hari terhitung dari 1 Agustus. Jadi harusnya hari ini, 6 Agustus sudah konfirmasi diberikan oleh pihak Pluim.

Namun, perlu diingat ada selisih waktu antara Indonesia dengan lokasi pengacara Pluim yang berada di Miami. Amerika Serikat. Selisihnya 12 jam.

“Jadi bukan tidak dibayar, pembayaran sudah dilakukan dan sudah sesuai dengan ditetapkan FIFA. Bahkan, kita memberikan sesuai dengan apa diminta sama dia,” tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini.

Fajrin pun menyangkan belum ada konfirmasi dari pihak Pluim hingga sekarang. Padahal seluruh kewajiban telah dilakukan oleh pihaknya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved