Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Prabowo Anugerahkan Dua Tokoh Militer asal Sulsel Pangkat Jenderal Bintang 4

Jenderal Asal Makassar, Sjafrie Sjamsoeddin dan Yunus Yosfiah mendapatkan pangkat jenderal kehormatan. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Dokumentasi YouTube Puspen TNI
DAPAT JENDERAL KEHORMATAN - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin berseragam dinas TNI Angkatan Darat (AD) saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengecek pasukan dalam upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Sjafrie mendapatkan Jenderal Kehormatan bintang 4. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Tribuners masih masih ingat dengan pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto saat saat kampanye terbuka pada Pilpres 2019 lalu di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini mengakui, orang Sulawesi itu orang yang setia, peka dan perasa.

"Orang-orang Sulawesi itu tidak suka diperlakukan secara tidak adil dan tidak jujur," tegasnya.

"Makanya, masyarakat Indonesia timur ini suka meledak-ledak. Tapi hatinya itu setia dan baik," pungkas mantan menantu Presiden ke-2 RI, Soeharto tersebut.

Baca selengkapnya berita terkati soal ini: Prabowo Akui Orang Sulsel Setia, Deretan Jenderal Makassar Calon Kapolri dan Panglima Masa Depan

Jenderal Asal Makassar pun mendapatkan posisi strategis di era Presiden Prabowo Subianto

Hari ini, Jenderal Asal Makassar, Sjafrie Sjamsoeddin dan Yunus Yosfiah mendapatkan pangkat jenderal kehormatan. 

Sehingga, saat ini, ada empat orang jenderal bintang empat asal Sulsel. 

Sebelumnya Jenderal asal Makassar adalah Jenderal M Yusuf dan Jenderal Polisi Chairuddin Ismail. 

Mereka adalah sahabat dan senior Prabowo Subianto di akademi militer dan TNI. 

Sjafrie Sjamsoeddin adalah letting dari Prabowo. 

Pria Ujung Pandang, Makassar, 30 Oktober 1952 ini adala alumni Akmil 1974. 

Dia saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) dalam Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

Dalam penugasan sebagai militer, Sjafrie pernah menjabay sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Dan Nanggala X Timor-Timur (1976), Dan Nanggala XXI Aceh (1987), dan Danyon 11

Ia juga pernah menjabat Dantim Maleo Irian Jaya (1987), Satgas Kopassus Timor Timur (1990), Dangrup A Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana (1995), Kasgartap-1 Ibu kota (1996), Kasdam Jaya (1996). 

Ketika berpangkat mayor jenderal ia menjabat sebagai Pangdam Jaya (1997), Aster Kasum TNI (1998), Sahli Polhukam Panglima TNI (1998), Koorsahli Panglima TNI (2001), Kapuspen TNI (2002). 

Pangkat tembus bintang tiga ketika menjabat Sekjen Kemhan (2005) era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seniornya di Akmil. 

Ia juga pernah menjaba Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2010-2014) dan Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan (2019-2024). 

Muhammad Yunus Yosfiah juga mendapatkan jenderal kehormatan. 

Pria kelahiran lahir 7 Agustus 1944 adalah komandan dari presiden Prabowo ketika bertugas di TNI. 

Menteri Penerangan yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie ini adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965.

Yosfiah pernah menjadi Ketua Fraksi ABRI di MPR pada 1997. 

Ia pensiun dari TNI pada tahun 1999.

Pada 2002 Yosfiah menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Yosfiah juga adalah Sekretaris Jenderal PPP dari bulan Desember 2003 hingga tahun 2007.

Pada bulan Februari 2007 Yosfiah ikut dalam pemilihan Ketua Umum PPP, tetapi ia gagal.

Ia pernah menjadi anggota DPR untuk periode 2004–2009 dari PPP mewakili dapil Sulawesi Selatan II dan duduk di Komisi XI.

Karier militer dimulai ketika menjabat Komandan Peleton Grup 2 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)/Kopassandha, Komandan Kompi Grup 2, Komandan Kompi Grup 4, Komandan Batalyon Infanteri 744 (1977―1979), dan Wakil Komandan Grup 3 Kopassandha

Ia juga pernah menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Kodam XVI/Udayana, Komandan Komando Resor Militer 164/Wiradharma (1985–1987), Direktur Peningkatan Pembangunan dan Pendidikan Akademi Militer (1987–1989), Kepala Staf Kodam VI/Tanjungpura (1990–1993), Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (1993–1994), dan Panglima Kodam II/Sriwijaya (1994–1995). 

Ia mendapatkan pangkat letnan jenderal ketika menjabat sebagai Komandan Sesko ABRI (1995–1997), dan Kepala Staf Sosial Politik ABRI (1997). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved